Reporter: Roy Franedya, Christine Novita Nababan | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kabar gembira bagi peserta PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri). Manajemen Asabri menjanjikan bakal memberi imbal hasil 12% di tahun 2011.
Ini setelah Asabri mendapatkan kelonggaran berinvestasi dari DPR pada Februari 2011 kemarin. Rencananya, manajemen akan mengubah strategi berinvestasi dengan mengurangi porsi deposito dan memperbanyak deposito.
Sebenarnya, imbal hasil ini sama dengan pencapaian di 2010. Hanya saja, tanpa perubahan strategi investasi tahun ini, manajemen tidak bisa memberikan imbal hasil sebesar itu. Apalagi mengingat selama ini Asabri hanya bisa berinvestasi pada deposito bank pemerintah. Ini sesuai ketentuan dalam Keputusan Presiden No. 56 Tahun 1974 tentang Pembiayaan, Penggunaan, Cara Pemotongan, dan Besarnya Iuran yang Dipungut Pejabat Negara dan Penerima Pensiun.
Masalahnya, deposito di tahun-tahun kemarin sempat berbunga lumayan. Sementara, tahun ini bunganya rontok menjadi sekitar 7%. "Kami sudah dapat kelonggaran berinvestasi dari DPR bulan kemarin, sehingga portofolio tahun ini bukan di deposito saja," kata Direktur Utama Asabri Adam R. Damiri, usai penandatanganan kerjasama dengan Bank BNI, Selasa (12/4).
Porsi obligasi dalam protofolio Asabri paling tidak 90%. Sisanya, sebanyak 10% akan diinvestasikan ke berbagai instrumen. Seperti reksadana, deposito dan saham.
Saat ini imbal hasil obligasi sebesar 9,5% sampai 10%. "Kami berharap dengan adanya kombinasi ini target imbal hasil sebesar 12% bisa tercapai," tambah Adam.
Kartu khusus
Dalam berinvestasi, Asabri tetap menggandeng bank milik pemerintah. Salah satunya dengan Bank BNI. "Berbagai instrumen perbankan di BNI akan kami optimalkan untuk mendongkrak hasil investasi," ujar Adam.
Selain itu, Bank BNI juga akan memberikan manfaat lebih bagi peserta Asabri. Penyaluran pembayaran pensiun dan santunan bisa dilakukan melalui rekening bank berlogo angka 46 itu.
Selain itu, peserta Asabri juga bisa melihat perkembangan investasi Tunjangan Hari Tua (THT) dan dana pensiun mereka. "Itu bisa dilakukan dengan kartu khusus yang saat ini sedang kami kaji," jelas Direktur Utama Bank BNI Gatot M. Suwondo. Saat ini, deposito Asabri di Bank BNI sebesar Rp 850 miliar.
Ke depan, Asabri berencana bekerjasama dengan bank lain, seperti Bank Mandiri, Bank Saudara, Bank BTPN dan Bank Yudha Bakti. Sebelumnya, Asabri sudah bekerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Sepanjang tahun lalu, total dana investasi kelolaan Asabri mencapai Rp 13,5 triliun. Rinciannya, dana investasi THT Rp 6,8 triliun dan dana pensiun Rp 6,7 triliun.
Adapun pendapatan Asabri di 2010 mencapai Rp 605 miliar dan laba bersihnya Rp 249 miliar. Laba bersih tersebut melebihi target tahun 2010 sebesar Rp 248 miliar. Tahun ini laba bersih diperkirakan turun di bawah Rp 200 miliar lantaran peningkatan klaim dari anggota keluarga TNI atau Polri yang sudah meninggal dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News