Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masyarakat yang punya simpanan di deposito tidak bisa berharap lebih dananya berkembang sepanjang 2021. Maklum, bunga deposito sedang berada di level terendahnya seiring dengan posisi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang sudah turun ke level 3,5%.
Rata-rata bank saat ini menawarkan suku bunga deposito di bawah penjaminan LPS yakni 3,5%. Memang ada bank yang menawarkan rate di atas itu terutama bank-bank digital yang memang sedang gencar menambah jumlah pengguna aplikasinya saat ini. Namun, risikonya besar karena sudah melewati batas penjaminan.
Tahun ini, prospek investasi di deposito di perkirakan bisa lebih baik dari tahun lalu. Pasalnya, The Fed berencana mengerek suku bunganya yang diperkirakan direalisasikan di pertengahan tahun. Hal itu tentu akan diikuti oleh penyesuaian suku bunga BI.
"Kalau BI merencanakan kenaikan suku bunga tahun, besarnya bunga deposito pun diperkirakan akan meningkat. Deposito adalah pilihan investasi ever green yang dapat dipilih kapan saja dalam berbagai siklus ekonomi," kata Ivan Jaya Chief of Retail & SME Business Bank Commonwealth pada KONTAN, Jumat (31/12).
Baca Juga: Saham Bank Digital Lokal Lebih Mahal Dibanding di Luar Negeri, Investor Harus Cermat
Adapun bunga deposito bank ini sekarang ada di kisaran bunga LPS 3,5%.
Dalam menempatkan dana di deposito, Ivan bilang nasabah perlu memperhatikan bank yang akan dipilih. Kalau dana yang hendak ditempatkan dalam jumlah besar dan melebihi penjaminan LPS seharusnya bank yang dipilih adalah yang punya reputasi dan kondisi keuangan yang baik. Selain itu, bank yang bisa mencairkan deposito lewat channel elektronik akan jadi nilai tambah.
Menurut Ivan, pengelolaan portfolio investasi harus disesuaikan profil risiko investasi masing – masing investor. Apabila beresiko agresif maka bisa mengalokasikan dananya lebih besar ke reksadana saham. Apalagi perkiraan Bank Commonwealth, instrumen investasi ini akan paling prospektif tahun ini seiring pemulihan ekonomi.
SVP Retail Deposit Product And Solution Group Bank Mandiri Evi Dempowati mengatakan, tingkat bunga deposito memang akan sangat bergantung pada perkembangan suku bunga The Fed, tingkat bunga Bank Indonesia (BI), tren di pasar, serta kondisi likuiditas perbankan.
Namun, likuiditas Bank Mandiri saat ini masih ample. Perseroan juga akan terus mendorong dana murah (CASA) karena ini adalah kunci untuk menekan biaya dana yang merupakan bagian dari upaya efisiensi biaya.
Baca Juga: Kolaborasi Fintech P2P Lending dan BPR Semakin Marak
Oleh karena itu, Bank Mandiri menilai tren bunga deposito ke depannya masih akan berada di level stabil. Per 20 Desember 2021 ini tingkat suku bunga deposito rupiah Bank Mandiri adalah sebesar 2,25% untuk tenor 1 dan 3 bulan dan 2,5% untuk tenor 6,12, dan 24 bulan.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) melihat prospek bunga deposito ke depan akan tergantung pada kondisi sektor riil. Jasmin Direktur Distribusi dan Pendanaan Ritel BTN mengatakan, jika kondisi sektor riil sudah normal kembali maka bisa dipastikan suku bunga pasti akan sedikit naik.