kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nasabah Indosurya minta ada jaminan agar perdamaian terwujud


Selasa, 16 Juni 2020 / 18:13 WIB
Nasabah Indosurya minta ada jaminan agar perdamaian terwujud
ILUSTRASI. Koperasi Simpan Pinjam Indosurya Cipta


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasabah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta menuntut adanya jaminan dalam pengembalian dana. Hal ini diperlukan agar kesepakatan perdamaian PKPU bisa berjalan mulus.

Kuasa hukum nasabah KSP Indosurya, Hendra Onggowijaya mengaku, sudah menerima proposal perdamaian tersebut. Tapi puluhan kliennya tidak bisa menerima proposal begitu saja.

"Kecuali diimbangi dengan counter guarantee. Misalnya cicilan tiga bulan pertama diberikan tiga bilyet giro dari grup usaha seperti Indosurya Inti Finance, aset pribadi Henry Surya atau koperasi," kata Hendra, Selasa (16/6).

Senada, seorang nasabah yang enggan disebutkan namanya juga minta koperasi memberikan jaminan pengembalian dana. Mengingat, pengusaha wanita ini sudah tidak lagi muda dan ingin uangnya Rp 10 miliar kembali.

"Koperasi tawarkan cicilan 10 tahun, umur saya sekarang sudah 60 tahun. Nunggu 10 tahun lagi, itu juga kalau saya masih hidup," kesalnya.

Sayangnya, koperasi sulit berikan jaminan tersebut. Anggota tim kuasa hukum KSP Indosurya Rizky Dwinanto bilang, proposal perdamaian itu sudah disesuaikan dengan arus kas koperasi dan lewati diskusi matang.

"Kami memahami titik keberatan kreditur, tapi jangan memaksakan debitur, bahkan ada yang minta uang muka 20%-30% dulu. Yang terpenting fokus menyelesaikan PKPU dulu, agar debitur tidak lalai membayar," jelasnya.



TERBARU

[X]
×