kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Nasabah Jiwasraya kembali surati ke Jokowi hingga Sri Mulyani, ada apa?


Kamis, 13 Agustus 2020 / 17:53 WIB
Nasabah Jiwasraya kembali surati ke Jokowi hingga Sri Mulyani, ada apa?
ILUSTRASI. Warga melintas di depan kantor Pusat Asuransi Jiwasraya Jakarta, Selasa (15/1). Untuk mengatasi masalah lukuiditas di Jiasraya pemerintah akan mengundang BUMN dan investor asing masuk menjadi pemegang saham di Jiwasraya./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/15/


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mendapatkan hak kembali, para pemegang polis saving plan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) melayangkan surat ke Presiden Joko Widodo. Surat yang dikirim oleh Forum Korban Nasabah Jiwasraya itu telah dikirim pada Selasa (4/8).

Tak hanya menyurati presiden, nasabah juga mengirimi surat yang sama kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di tanggal yang sama. Salah satu nasabah KS Ho bilang surat-surat itu dikirim lantaran nasabah menilai masalah masih berlarut dan belum jelasnya penyelesaian polis nasabah.

Baca Juga: Tahun lalu, Jiwasraya kantongi pendapatan Rp 2,15 triliun

“Sebenarnya surat kepada Presiden itu bukan kali ini saja. Juga sudah disampaikan pada Januari 2019. Surat-surat per tanggal 4 Agustus 2020 ini belum ada tanggapan. Nasabah juga minta audiensi dengan Kemenkeu diberikan nomor kontak, dicoba setiap hari,” ujar Ho melalui video conference pada Kamis (13/8).

Masih dalam pertemuan itu, nasabah lainnya, Mona membacakan surat yang ditujukan kepada Jokowi. Ia menyebut pemegang Jiwasraya Saving Plan juga sebagian besar masyarakat berpenghasilan pas-pasan yang hanya bermodalkan rasa percaya kepada perusahaan milik negara dan ditawarkan melalui 7 (tujuh) bank terkenal di Indonesia.

“Pihak bank sebagai pemasar juga meyakinkan kami bahwa produk ini pasti aman karena 100% milik negara. Kami percaya Bapak Ir. H. Joko Widodo mempunyai hati yang baik, sesuai dengan instruksi Bapak yang meminta agar pembayaran polis simpanan nasabah Jiwasraya Saving Plan segera diselesaikan,” papar Mona membacakan isi surat itu.

Lanjut Ia, terlebih di tengah kondisi Covid-19 seperti ini, kami sudah tidak bisa mempunyai penghasilan karena tempat kerja dan usaha kami harus tutup. Kami hanya berharap pada sisa tabungan yang tentunya tidak cukup dengan pengeluaran bulanan yang kami hadapi. Kami meminta dengan sangat, tolong perhatikan nasib simpanan kami.

Baca Juga: Kejagung periksa 17 saksi dari MI dan bank kustodian terkait kasus Jiwasraya

“Apabila kasus gagal bayar polis Jiwasraya tidak berhasil diselesaikan, kami juga khawatir kepercayaan Indonesia di mata orang luar akan menjadi tidak baik, padahal pemerintahan Bapak Presiden Jokowi dan jajarannya sedang berjuang keras untuk menarik kepercayaan dari dunia luar,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×