kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Nasabah klaim dananya di unitlink AIA Provisa Platinum menyusut, ini tanggapan AIA


Senin, 04 November 2019 / 21:24 WIB
Nasabah klaim dananya di unitlink AIA Provisa Platinum menyusut, ini tanggapan AIA
ILUSTRASI. Suasana pelayanan nasabah di salah satu perusahaan asuransi jiwa di Jakarta, Selasa (1/10). Seorang pemagang polis AIA Provisa Platimum mengaku dananya menyusut terpotong biaya-biaya yang tidak disampaikan tenaga pemasar./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/01


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Djatmiko Wardoyo, seorang pemegang polis produk unitlink AIA Provisa Platimum kecewa berat karena bunga investasi yang dijanjikan akan meningkat setiap tahun kini cuma angan-angan. Sampai waktu jatuh tempo, nilai investasi Djatmiko bernilai ratusan juta justru menyusut karena terpotong biaya-biaya terkait produk yang sebelumnya tidak disampaikan tenaga pemasar AIA.

Terkait hal ini, PT AIA FINANCIAL (AIA) memberikan tanggapan. Chief Marketing Officer AIA Lim Chet Ming menegaskan, bahwa penjualan produk unitlink tersebut sudah sesuai dengan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: Adira Insurance tawarkan perluasan asuransi bencana di semua lini produk

“Saya pikir, ini kembali pada proses penjualan. Produk kami sudah mengikuti peraturan OJK baik dari segi komplementasi serta pengecekan ke nasabah. Dari segi penjualan, ada tipe-tipe bagaimana cara menjual produk ini,” kata Lim di Jakarta, pekan lalu.

Menurutnya, penentuan investasi produk unit link kembali lagi pada pilihan portofolio investasi dari pemegang polis. Dengan begitu, bunga investasi yang didapat juga dari instrumen investasi yang dipilih.

Asal tahu saja, akhir Oktober 2019 lalu, Djatmiko mengirim surat pembaca ke Kontan.co.id. Asal mulanya, pada Juni 2019, ia ditawari produk AIA Provisa Platimum Max ketika mendatangi BCA Cabang Inti Fauzi Warung Buncit, Jakarta.

Tenaga pemasar AIA menjelaskan produk ini punya bunga investasi lebih tinggi dibandingkan bunga tabungan bahkan bunga deposito di bank sekitar belasan persen per tahun.

“Tenaga pemasar menunjukkan grafik investasi keuntungan investasi selama 7 tahun (minimal kontrak). Bila membeli produk ini dengan premi Rp 100 juta per tahun, dan asumsi tingkat investasi 5% dan 15%, maka estimasi nilai polis tahun ke-7 terendah Rp 797 juta dan tertinggi Rp 1,2 miliar,” jelas Djatmiko.

Baca Juga: Mau beli produk unitlink? Perhatikan dulu sejumlah hal ini

Sayangnya, dari awal ia mengaku tidak dijelaskan sama sekali biaya apa saja yang ditanggung dari produk ini serta perhitungan hasil akhir investasi setelah dipotong biaya tersebut. Padahal ia membelinya dengan premi tahunan senilai Rp 100 juta.

Saat jatuh tempo tahun ke-8, Juni 2019, barulah perhitungan terkuak. Pihak AIA menginformasikan nilai akhir investasi unit link tersebut Rp 640 juta. Ia merasa keberatan dengan perhitungan itu dan meminta pembekuan dana investasi tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×