Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Permintaan pembiayaan atau Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) di Bank Syariah Indonesia (BSI) jumlahnya sangat minim, tak sampai 5% dari total pembiayaan perumahan yang BSI miliki.
Senior Vice President Consumer Business BSI Praka Agung mengatakan, minimnya permintaan KPA melalui BSI Griya ini disebabkan karena nasabah kebanyakan mengincar rumah pertama, utamanya rumah tapak ketimbang rumah susun atau apartemen.
Ia memperkirakan, hingga akhir tahun proyeksi sektor properti akan tumbuh baik dan potensial untuk meningkatkan permintaan KPA lewat BSI Griya.
“Nasabah BSI cenderung lebih memilih rumah tapak karena menawarkan ruang yang lebih luas, privasi lebih baik, fleksibilitas penggunaan yang lebih besar, serta nilai jangka panjang yang lebih stabil dibandingkan dengan apartemen.” kata Praka kepada Kontan, Jumat (14/6).
Baca Juga: Permintaan KPA Mandiri Berkurang karena Nasabah Lebih Mengincar Rumah Tapak
Sebagai informasi hingga April 2024 pembiayaan BSI Griya tercatat meningkat 8,36% secara tahunan (YoY) mencapai Rp 53,4 triliun.
Pembiayaan hunian BSI sangat bervariasi tetapi masih dominan pada pembelian rumah di kisaran Rp 500 juta-Rp 2 miliar. Adapun sebaran wilayah nasabah KPR BSI yang potensial di antaranya Jabodetabek, Medan, Bandung, Surabaya dan Makassar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News