kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Nasabah ramai mengajukan restrukturisasi kredit, Himbara minta dukungan politik


Kamis, 30 April 2020 / 16:40 WIB
Nasabah ramai mengajukan restrukturisasi kredit, Himbara minta dukungan politik
ILUSTRASI. Teller Bank Mandiri dengan mengenakan pakaian adat kebaya sedang melayani nasabah di salah satu kantor cabang di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (21/4). Nasabah ramai mengajukan restrukturisasi kredit, Himbara minta dukungan politik./pho KONTAN/


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Bank Milik Negara alias Himbara mendukung kebijakan pemerintah terkait pemberian restrukturisasi kepada nasabah. Hal itu bertujuan untuk meringankan debitur yang berada di kelas menengah ke bawah.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, pandemi Covid-19 telah mendatangkan dampak terhadap sektor industri maupun nasabah. Melihat hal tersebut, pihaknya mendukung kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah, baik oleh Bank Indonesia (BI) maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna mengatasi Covid-19, terutama pada sektor keuangan maupun perbankan.

Baca Juga: Bank BUMN restrukturisasi kredit Rp 120,86 triliun, ini perincian masing-masing bank

Menurutnya, restrukturisasi kepada debitur dinilai penting, sebab tak sedikit dari debitur yang mengajukan restrukturisasi karena memiliki hambatan untuk membayar kewajibannya.

“Restrukturisasi memang dibutuhkan, sehingga kami telah menyiapkan berbagai kemungkinan. Hal itu seperti penundaan pembayaran pokok, penundaan pembayaran bunga hingga memperpanjang tenor. Hal tersebut bertujuan agar debitur bisa bertahan dan perbankan mampu melakukan pembatasan biaya operasional,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat Komisi VI DPR (30/4).

Meski begitu, ia menambahkan melalui kebijakan restrukturisasi perbankan diminta untuk bertahan sebab bank dinilai sebagai tombak perekonomian. Oleh karenanya, pihaknya telah melakukan stress test guna mengetahui dampak corona terhadap Non Performing Loan (NPL) perbankan.

Baca Juga: Bantuan Rp 34 triliun bagi debitur UMKM dan usaha ultra mikro segera realisasi

Rohan bilang, untuk menjaga dana yang ada, pihaknya kerap memangkas biaya yang tidak diperlukan. Hal itu seperti menunda perjalanan dinas, biaya lembur maupun biaya promosi.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×