Reporter: Nina Dwiantika, Mona Tobing |
JAKARTa. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan kartu kredit terus menunjukkan peningkatan. Kondisi ini jauh lebih baik ketimbang dua bulan lalu ketika mencuat kasus nasabah kartu kredit Citibank Indonesia yang tewas. Pasca kejadian itu, bisnis kartu kredit sempat lesu dan rasio kredit bermasalah (NPL) menanjak.
Kesimpulan ini tecermin dalam hasil kajian Bank Indonesia (BI) terhadap perkembangan bisnis Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) periode Juni 2011. Kajian yang dipublikasikan pekan lalu itu menyebutkan, peningkatan kepercayaan masyarakat terlihat dari tidak adanya kejadian signifikan yang mempengaruhi bisnis, misalnya pengemplangan utang ataupun kejahatan menggunakan kartu (fraud).
Data bank sentral menunjukkan, selama enam bulan pertama jumlah kartu yang beredar bertambah 657.411 kartu. Total kartu yang ada di tangan nasabah pun bertambah mencapai 14.232.084 kartu. Nilai transaksi mencapai
Rp 15,33 triliun, meningkat 9,6% dibanding Januari lalu.
Dewan Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Dodit Probojakti mengatakan, kasus tewasnya nasabah Citibank memang menekan volume transaksi, khususnya bulan April lalu. Namun, sentimen negatif ini berlangsung sesaat. Selang sebulan kemudian, volume transaksi mulai menanjak meski tidak terlalu besar.
Beberapa bank berusaha mengisi ceruk pasar yang ditinggalkan Citibank dengan menggelar beberapa program promosi untuk merayu nasabah. "Ada beberapa bank memanfaatkan itu," ucap Dodit, Minggu (7/8).
Sekadar menyegarkan ingatan, awal Mei 2011 bank sentral menjatuhkan tiga sanksi ke Citibank. Salah satunya adalah melarang bank asal Amerika Serikat itu menerbitkan kartu kredit baru selama dua tahun. Penghentian ini mengubah pasar karena Citibank pemain terbesar kedua di bisnis ini.
BNI termasuk bank yang menikmati berkah. Namun, kata Dodit −yang juga General Manager Card Business Division BNI− itu bukan satu-satunya faktor. Pertumbuhan kartu kredit BNI masih sesuai target awal tahun. Per Juni lalu, jumlah kartu kredit BNI mencapai 1,9 juta, bertambah 251.000 kartu (year to date).
Berbeda dengan pemain yang lain, Bank Central Asia (BCA) justru mengalami penyusutan jumlah kartu menjadi 1,94 juta kartu dari 2 juta kartu pada akhir Desember 2010. Namun, menurut General Manager Kartu Kredit Bank BCA Santoso, penyebab penurunan ini adalah berakhirnya co-branding Carrefour - BCA ke Bank Mega. BCA kehilangan 300.000 nasabah.
BCA menargetkan, jumlah kartu bertambah 20.000 per bulan. "Nasabah BCA itu ada
9 juta orang, kami coba memasarkan kartu kredit kepada mereka," tutur Santoso. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News