kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

NPF Membaik, Tren Penarikan Kendaraan di Multifinance Menurun


Rabu, 07 Desember 2022 / 18:18 WIB
NPF Membaik, Tren Penarikan Kendaraan di Multifinance Menurun
ILUSTRASI. rasio kredit macet atau non performing finance (NPF) perusahaan pembiayaan atau multifinance membaik


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejalan dengan rasio kredit macet atau non performing finance (NPF) perusahaan pembiayaan atau multifinance yang membaik, tren penarikan kendaraan di industri ini pun menurun. Meskipun, kekhawatiran nasabah sulit bayar juga ada.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Oktober 2022, NPF multifinance ada di level 2,54%. Pada periode sama tahun lalu, NPF nya masih di level 3,89%.

“Profil risiko perusahaan pembiayaan masih terjaga dengan rasio non performing financing (NPF) tercatat turun menjadi sebesar 2,54%,” ujar Kepala Eksekutif Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Ogi Prastomiyono, kemarin (6/12).

Dari sisi pelaku usaha, Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ristiawan Suherman mengungkapkan bahwa pihaknya masih bisa menjaga tingkat kesehatan portofolio di Oktober 2022 ada di level 1,05%.

Dengan level NPF tersebut, Ristiawan bilang saat ini CNAF belum melihat atau merasakan adanya dampak dari kenaikan inflasi yang berakibat kepada penurunan pembayaran nasabah.  

Baca Juga: Meski Diberi Insentif, Pembiayaan untuk Kendaraan Listrik Masih Kecil

“CNAF tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dengan memitigasi risiko kenaikan inflasi/kenaikan suku bunga,” ujar Ristiawan.

Hal tersebut juga terlihat dari jumlah penarikan kendaraan di CNAF yang dinilai relatif stabil dengan jumlah  sebanyak 144 unit per bulan. Apabila dibandingkan, jumlah tarikan mobil tahun 2022 hingga bulan Oktober sebanyak 1070 unit, itu lebih rendah 3% dari periode yang sama di tahun 2021 yaitu sebesar 1104 unit mobil tarikan.

Ia bilang nilai jual yang terbentuk untuk 1070 unit adalah Rp 139 miliar dan semua sudah terjual melalui balai lelang. Nilai harga jual yang terbentuk dibagi dengan total pokok hutang yaitu sebesar 89%.

“Biasanya untuk penjualan unit di balai lelang hanya membutuhkan waktu maksimal 2 minggu saja,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur WOM Finance Cincin Lisa juga merasakan hal yang sama terkait NPF yang stabil. Perusahaan mencatatkan NPF per September 2022 sebesar 1.7% atau mengalami perbaikan 0.2% dibandingkan per September 2021.

Baca Juga: OJK Beri Insentif Kendaraan Ramah Lingkungan, Begini Tanggapan Multifinance

“Hingga akhir tahun 2022, Perusahaan optimis dapat terus menjaga kualitas portofolio dengan mempertahankan NPF di bawah 2.0%,” ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa saat ini tren penarikan unit juga relatif stabil selama 3 bulan terakhir. Secara rinci, perusahaan menarik kendaraan 450 hingga 500 unit per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×