Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) tercatat naik. Meski begitu, bank yang berfokus pada kredit properti ini berusaha untuk menjaga NPL dengan merelakan Net Interest Margin (NIM) turun.
"Kami selama ini berusaha supaya NPL tidak naik. Kami akan mengorbankan NIM," aku Wakil Direktur BTN, Evi Firmansyah, di Hotel JW Marriott, Rabu, (29/5).
Pasalnya, rasio kredit bermasalah BTN mengalami peningkatan cukup tinggi. Pada kuartal pertama tahun ini, NPL BTN mencapai 3,83%. Ini naik dari 2,2% di kuartal pertama 2012 kemarin.
Meski begitu, kreditnya bertumbuh cukup baik yakni 26,8%. Di kuartal pertama tahun lalu, kredit yang disalurkan yakni Rp 66,4 triliun. Ini meningkat jadi Rp 88,5 triliun pada periode yang sama tahun ini.
Saat ini, NIM BTN berada di posisi 5,39%. Ini saja sudah menurun dari 5,93% dari kuartal pertama Maret 2012. Evi bilang, pihaknya akan menoleransi penurunan NIM hingga 50 basis poin demi menurunkan NPL-nya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News