kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.195   57,00   0,35%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

OJK: Arah pertumbuhan kredit di level 8%


Selasa, 01 November 2016 / 10:14 WIB
OJK: Arah pertumbuhan kredit di level 8%


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Jelang akhir 2016, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi pertumbuhan kredit pada kisaran 7%-8%. Proyeksi tersebut sejalan dengan Bank Indonesia (BI) yang memperkirakan pertumbuhan kredit tahun ini di level 8% dari proyeksi rata-rata kredit tumbuh 7%-9% di tahun ini.

Nelson Tampubolon, Dewan Komisioner OJK Bidang Perbankan mengatakan, permintaan kredit mulai naik sedikit di bulan September 2016 dibandingkan Agustus 2016, sehingga secara year to date mulai mendekati 4%. “Masih ada waktu dua bulan mudah-mudahan permintaan kredit stabil dan bisa lebih tinggi dari 7%,” katanya, kemarin.

Berdasarkan data uang beredar yang diterbitkan oleh BI Senin 31 Oktober 2016, tercatat total kredit sebesar Rp 4.243,9 triliun per September 2016 atau tumbuh 6,42% dibandingkan posisi Rp 3.987,7 triliun per September 2015. Angka pertumbuhan itu lebih rendah dibandingkan pertumbuhan sebesar 6,8% (yoy) di bulan Agustus 2016.

Hampir semua segmen kredit tercatat hanya tumbuh satu digit. Misalnya, kredit investasi tumbuh 9,32% menjadi Rp 1.067,0 triliun per September 2016 dibandingkan posisi Rp 976,4 triliun per September 2015.

Kemudian, kredit konsumsi tumbuh 7,96% menjadi Rp 1.206,2 triliun per September 2016 dibandingkan posisi Rp 1.117,4 triliun per September 2015. Sedangkan kredit modal kerja hanya tumbuh 4,06% menjadi Rp 1.970,7 triliun per September 2016 dibandingkan posisi Rp 1.893,8 triliun per September 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×