Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Jelang akhir 2016, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi pertumbuhan kredit pada kisaran 7%-8%. Proyeksi tersebut sejalan dengan Bank Indonesia (BI) yang memperkirakan pertumbuhan kredit tahun ini di level 8% dari proyeksi rata-rata kredit tumbuh 7%-9% di tahun ini.
Nelson Tampubolon, Dewan Komisioner OJK Bidang Perbankan mengatakan, permintaan kredit mulai naik sedikit di bulan September 2016 dibandingkan Agustus 2016, sehingga secara year to date mulai mendekati 4%. “Masih ada waktu dua bulan mudah-mudahan permintaan kredit stabil dan bisa lebih tinggi dari 7%,” katanya, kemarin.
Berdasarkan data uang beredar yang diterbitkan oleh BI Senin 31 Oktober 2016, tercatat total kredit sebesar Rp 4.243,9 triliun per September 2016 atau tumbuh 6,42% dibandingkan posisi Rp 3.987,7 triliun per September 2015. Angka pertumbuhan itu lebih rendah dibandingkan pertumbuhan sebesar 6,8% (yoy) di bulan Agustus 2016.
Hampir semua segmen kredit tercatat hanya tumbuh satu digit. Misalnya, kredit investasi tumbuh 9,32% menjadi Rp 1.067,0 triliun per September 2016 dibandingkan posisi Rp 976,4 triliun per September 2015.
Kemudian, kredit konsumsi tumbuh 7,96% menjadi Rp 1.206,2 triliun per September 2016 dibandingkan posisi Rp 1.117,4 triliun per September 2015. Sedangkan kredit modal kerja hanya tumbuh 4,06% menjadi Rp 1.970,7 triliun per September 2016 dibandingkan posisi Rp 1.893,8 triliun per September 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News