kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

OJK beberkan 7 strategi untuk pacu bisnis asuransi umum


Kamis, 25 Oktober 2018 / 15:28 WIB
OJK beberkan 7 strategi untuk pacu bisnis asuransi umum
ILUSTRASI. Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Riswinandi.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis Asuransi Umum mampu berkembang dengan tantangan yang ada. Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Riswinandi bilang kuncinya ada pada memacu kemajuan bisnis dan peningkatan kompetisi.

Riswinandi menyatakan ada tujuh strategi yang dapat dilaksanakan pelaku industri asuransi umum. Pertama, menjalankan kegiatan bisnis dengan cara yang sehat, adil dan bijaksana dengan memprioritaskan penerapan manajemen risiko. Hal ini dilakulan dengan mengacu pada hukum dan peraturan yang berlaku, dan sesuai standar internasional.

"Kedua, mendorong ketersediaan sumber daya manusia yang profesional secara aktif untuk agen, underwriter, dan aktuaris dengan tingkat kualitas dan integritas yang tinggi," ujar Riswinandi dalam Keynote Speech Rendezvous Indonesia ke-24 di Bali, Kamis (25/10).

Ketiga, mengoptimalkan kantor-kantor cabang untuk mendorong perkembangan literasi dan penetrasi asuransi. Keempat, mendorong terciptanya produk asuransi baru untuk menjawab kebutuhan semua segmen masyarakat dan menyumbangkan program pembangunan nasional.

"Kelima, memperluas saluran distribusi untuk menjangkau semua lapisan masyarakat, terutama dengan mempersiapkan pemasaran berbasis teknologi informasi," tambah Riswinandi.

Keenam, Riswinandi menekankan para pelaku asurnasi umum untuk meningkatkan kualitas retensi memegang risiko dan memenuhi kapasitas asuransi dalam negeri untuk mengoptimalkan kegiatan penjaminan emisi.

"Terakhir, memberikan layanan terbaik kepada pelanggan, terutama dalamproses klaim untuk menekan persepsi negatif publik tentang kesulitan klaim asuransi," pungkas Riswinandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×