Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai aset perusahaan penjaminan mengalami kontraksi per Maret 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan nilai aset perusahaan penjaminan mencapai Rp 47,12 triliun per Maret 2025.
"Nilai itu terkontraksi 0,52%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 47,37 triliun," ucap Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono dalam konferensi pers RDK OJK, Jumat (9/5).
Adapun tren yang sama terjadi pada bulan sebelumnya. OJK mencatat aset perusahaan pembiayaan mengalami kontraksi sebesar 0,30% secara Year on Year (YoY), dengan nilai mencapai Rp 46,59 triliun.
Baca Juga: Aset dan Pendapatan Industri Penjaminan Meningkat pada Awal 2025
Lebih lanjut, Ogi menerangkan nilai imbal jasa penjaminan perusahaan penjaminan per Maret 2025 sebesar Rp 2,09 triliun. Nilai itu terkontraksi 2,34%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,14 triliun.
Sementara itu, OJK juga sempat menyampaikan aset penjaminan diperkirakan tumbuh 6%-8% pada tahun ini. Ogi mengatakan OJK akan senantiasa melakukan review outlook tersebut secara berkala untuk diseleraskan dengan perkembangan outlook pertumbuhan ekonomi nasional.
Di sisi lain, OJK optimistis industri penjaminan dapat terus bertumbuh pada 2025. Ogi mengatakan optimisme itu berdasarkan adanya berbagai program pemerintah yang diyakini dapat menjadi peluang bagi industri penjaminan.
Baca Juga: Aset Perusahaan Penjaminan Capai Rp 46,59 Triliun per Februari 2024
"Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2025 yang ditargetkan sebesar Rp 300 triliun dan perhatian pemerintah yang cukup besar pada sektor UMKM, serta program-program baru dapat menjadi peluang yang perlu dimaksimalkan oleh industri penjaminan untuk dapat mengembangkan bisnis," ujarnya dalam lembar jawaban RDK OJK, Jumat (25/4).
Sebelumnya, OJK juga memproyeksikan aset penjaminan dapat tumbuh 6%-8% pada tahun ini.
Baca Juga: OJK Optimistis Industri Penjaminan Dapat Bertumbuh pada 2025, Dipicu Hal Ini
Selanjutnya: Antam (ANTM) Godog Ulang Nilai Kepemilikan Saham dalam Proyek Titan, Setelah LG Cabut
Menarik Dibaca: Transisi Menuju Musim Kemarau, Hujan Meningkat di Selatan Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News