kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

OJK dorong P2P lending ekspansi ke luar negeri guna tingkatkan mitigasi risiko


Jumat, 11 Oktober 2019 / 22:01 WIB
OJK dorong P2P lending ekspansi ke luar negeri guna tingkatkan mitigasi risiko
ILUSTRASI. Pejalan kaki melintas dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta (14/7). OJK dorong P2P lending ekspansi ke luar negeri guna tingkatkan mitigasi risiko. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/14/07/2016


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak hanya pemain peer to peer lending luar yang menyasar Indonesia, kini pemain Indonesia menyasar pangsa pasar global. Setelah P2P Lending Modalku dan Investree menyasar pasar Asia Tenggara, terbaru, Kredit Pintar sudah masuk di Filipina dan Pendanaan akan masuk ke pasar India.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut dan mendorong pelaku fintech peer to peer (P2P) lending untuk ekspansi ke luar negeri.

Baca Juga: Tunggu izin OJK, Bank Royal milik BCA bakal berganti nama?

Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech OJK Hendrikus Passagi  bilang fintech peer to peer lending sama seperti GoJek yang memiliki kekuatan utamanya pada teknologi. Ketika dijalankan, tinggal mencari kultur atau user experience. Sekarang GoJek masuk ke Malaysia, bukan berarti pasar Indonesia sudah jelek. 

Hendrikus bilang P2P lending ekspansi ke luar, untuk menguji apakah user experience yang sudah dikenal di Indonesia bisa dibawa dan diimplementasikan ke luar negeri.

"Kalau bank ekspansi ke luar ada isu mengenai sumber dananya bagaimana? Kalau sumber pendanaan P2P lending tidak ada batasnya, dari seluruh dunia, boleh. Kalau penerima pinjaman (borrower) hanya boleh masyarakat Indonesia karena harus warga negara dan domisili di Indonesia," ujar Hendrikus di Jakarta pada Kamis (10/10).

Ia mengatakan semua engine P2P lending yang sudah dikembangkan di Indonesia sudah mempelajari user experience berupa kultur pinjam meminjam Indonesia. Ia menilai engine ini akan terus berkembang dan berubah.

Baca Juga: Banyak P2P lending ekspansi ke luar negeri, AFPI: Kesempatan menggaet lender global

"Untuk antisipasi itu, kami sangat dorong kalau  P2P lending ekspansi ke India atau sebagainya. Sebab lewat ekspansi, mereka akan pelajari user experience tingkat global. Tren Indonesia akan selalu ikuti tren global," tambah Hendrikus.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×