kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OJK: Kenaikan suku bunga tidak selalu mempengaruhi pertumbuhan kredit


Jumat, 19 Oktober 2018 / 16:12 WIB
OJK: Kenaikan suku bunga tidak selalu mempengaruhi pertumbuhan kredit
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank Mandiri


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga terutama kredit konsumsi tidak selalu mempengaruhi pertumbuhan kredit. Hal ini disampaikan oleh Boedi Armanto, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada kontan.co.id, Jumat (19/10).

Menurut Boedi, kredit konsumsi lebih dipengaruhi oleh income per kapita, baik gross national product (GNP) dan gross domestic product (GDP). “Dibandingkan suku bunga, kredit konsumsi lebih dipengaruhi oleh GNP dan GDP,” kata Boedi, Jumat (19/10).

Jika pendapatan masyarakat meningkat, maka permintaan kredit konsumsi akan meningkat. Meskipun suku bunga kredit meningkat.

Namun jika pendapatan masyarakat tetap dan suku bunga kredit turun, maka menurut OJK perimntaan kredit bisa mengalami kenaikan. Penyataan OJK ini menanggapi proyeksi perlambatan kredit konsumsi seiring dengan kenaikan suku bunga.

Sebagai info, dalam survey perbankan Bank Indonesia (BI) terbaru suku bunga kredit konsumsi perbankan diperkirakan naik paling tinggi dibanding yang lain di kuartal IV 2018. Dalam survei ini, tercatat suku bunga kredit konsumsi di kuartal IV 2018 naik 8bps menjadi 13,36% lebih tinggi dari kredit investasi dan modal kerja.

Kenaikan kredit konsumsi ini terutama didorong oleh jenis kredit kendaraan bermotor yang naik 50 basis poin (bps) dan kredit multiguna yang naik 27bps di kuartal IV 2018. Dengan kenaikan suku bunga kredit konsumer ini diperkirakan akan mempengaruhi pertumbuhan kredit konsumer sampai akhir tahun dan tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×