Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) di akhir kuartal ketiga 2018 turun menjadi 3,01%. Sebagai perbandingan, NPL per September 2017 lalu masih di level 3,75%.
Dalam risetnya Kamis (18/10), Maybank melihat, penurunan NPL Bank Mandiri ditopang keputusan manajemen untuk menjaga credit cost sebesar 1,97%.
Selain itu, dalam riset yang lain, UOB KH melihat, penurunan NPL Bank Mandiri terjadi seiring dengan pertumbuhan kredit yang cukup solid yaitu 13,8% year on year (yoy).
“NPL yang turun juga disebabkan karena adanya hapus buku yang dilakukan manajemen sebesar Rp 2,7 triliun pada kuartal ketiga 2018,” tulis UOB KH dalam risetnya Kamis (18/10).
Sampai akhir tahun, UOB KH memperkirakan NPL Bank Mandiri diperkirakan masih akan mengalami penurunan seiring dengan langkah hapus buku dan restrukturisasi yang dilakukan.
Meskipun mengatalami penurunan NPL, dalam risetnya UOB KH mencermati bahwa ada beberapa risiko yang masih harus dihadapi Bank Mandiri terkait risiko kredit. Antara lain adalah pelemahan rupiah dan kenaikan suku bunga acuan.
Dalam riset yang lain, Kresna Securities menyebut bahwa penurunan NPL sampai kuartal 3 2018 juga diiringi dengan kenaikan rasio coverage yaitu menjadi 137% atau naik dari kuartal II-2018 136,2%.
Sebagai gambaran saja, NPL Bank Mandiri sampai kuartal 3 2018 mayoritas disumbang oleh sektor korporasi menengah sebesar 10,86%. Dua sektor lain penyumbang NPL terbesar adalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 2,96% dan sektor konsumer 2,36%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News