kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

OJK: Potensi penyaluran fintech lending di luar Jawa masih besar


Jumat, 06 September 2019 / 13:42 WIB
OJK: Potensi penyaluran fintech lending di luar Jawa masih besar
ILUSTRASI. Ilustrasi Fintech


Reporter: Agustinus Respati | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per Juli 2019 jumlah pinjaman ke luar Pulau Jawa sebesar Rp 7,04 triliun. Angka ini naik 131,20% secara year to date (ytd). Pada Januari 2019, jumlah pinjaman ke luar Pulau Jawa masih berada di kisaran Rp 3,04 triliun. 
Sementara, jumlah rekening peminjam di luar Pulau Jawa per Juli 2019 sebanyak 1,9 juta akun.

OJK juga mencatat, pinjaman di Kalimantan Timur paling tinggi se-Kalimantan dengan total Rp 494,66 miliar. Akumulasi jumlah pinjaman daring di provinsi Kalimantan Timur itu mencapai Rp 494,66 miliar yang ditransaksikan oleh 4.435 entitas pemberi pinjaman dan 122.552 entitas penerima pinjaman.

"Salah satu faktor yang membuat pengguna layanan ini tinggi di Kalimantan Timur antara lain adalah kebutuhan pendanaan di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Adapula pelaku usaha lain yang terkait dengan dukungan kegiatan operasional sehari-hari bagi pekerja di bidang pertambangan," kata Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech OJK Hendrikus Passagi, Jumat (7/9).

Baca Juga: Wajib tahu, besaran bunga pinjaman di fintech maksimal 0,8% per hari

Dia mengatakan financial technology (fintech) lending berfungsi sebagai alternatif pendanaan gotong royong. Sifat pendanaan ini secara langsung yang berasal dari dan untuk rakyat. Fintech P2P lending diperkirakan akan semakin memiliki daya tarik di masa mendatang.

Pihaknya juga memperkirakan kebutuhan pendanaan masyarakat yang tidak terjangkau bank (unbanked) dan underserved setiap tahun mencapai Rp 1000 triliun. Mayoritas yang membutuhkan pendanaan ini adalah pelaku UMKM, petani, nelayan, peternak, pengrajin yang tersebar di kota-kota dan pelosok daerah di sekitar 17.000 pulau.

Baca Juga: Mengenal Propertree, salah satu fintech peserta uji regulatory sandbox OJK

Pihaknya berharap perkembangan fintech lending di luar Pulau Jawa akan terus meningkat. Ketersediaan teknologi cloud computing, mesin cerdas buatan, smartphone, dan berbagai media sosial bisa menjadi katalis positif untuk mendorong maraknya perkembangan layanan fintech lending di masa mendatang. Secara khusus perkembangannya di luar Pulau Jawa.

"Potensi di luar Pulau Jawa masih sangat tinggi, persentase peningkatan pengguna layanan ini tinggi pada hampir semua pulau," tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×