kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.201   -58,00   -0,36%
  • IDX 6.934   6,03   0,09%
  • KOMPAS100 1.009   0,88   0,09%
  • LQ45 772   -0,27   -0,03%
  • ISSI 227   0,36   0,16%
  • IDX30 398   -1,22   -0,31%
  • IDXHIDIV20 460   -2,01   -0,43%
  • IDX80 113   0,06   0,05%
  • IDXV30 114   -0,72   -0,63%
  • IDXQ30 129   -0,55   -0,42%

OJK Siapkan Roadmap Lanjutan Konsolidasi Perbankan


Rabu, 20 Juli 2022 / 21:20 WIB
OJK Siapkan Roadmap Lanjutan Konsolidasi Perbankan
ILUSTRASI. Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK menyatakan, konsolidasi perbankan akan menjadi perhatian OJK dalam mengatur dan mengawasi industri perbankan ke depannya.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal melanjutkan kebijakan konsolidasi perbankan melalui peningkatan modal. Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK menyatakan, konsolidasi perbankan akan menjadi perhatian OJK dalam mengatur dan mengawasi industri perbankan ke depannya.

“Konsolidasi perbankan itu, merupakan suatu keharusan baik level BPR (bank kreditan rakyat) maupun bank umum. Upaya-upaya ke arah sana (konsolidasi) memang sedang kita desain. Kita akan susun semacam dalam road map bagaimana konsolidasi itu kita implementasikan,” ujar Dian, Rabu (20/7).

Ia melihat, konsolidasi perbankan harus dilakukan karena pasar keuangan di Indonesia masih belum efisien. Menurut Dian, ukuran suatu bank sangat penting sehingga OJK akan menggunakan ketentuan modal inti minimum Rp 3 triliun sebagai landasan kebijakan konsolidasi.

“Ini kita lakukan secara terukur, tidak ingin memaksakan secara segera. Tetap akan kita lihat bagaimana situasi masing-masing bank,” tambahnya.

Baca Juga: Begini Strategi Pengawasan Perbankan Dibawah Pimpinan OJK Terpilih Periode 2022-2027

Bahkan kebijakan konsolidasi ini nantinya juga akan ditujukan kepada kelompok Bank Pembangunan Daerah (BPD). Dian menegaskan, OJK akan konsisten untuk melakukan konsolidasi dengan salah satu caranya melalui peningkatan modal.

Pengamat Ekonomi dan Perbankan Binus University Doddy Ariefianto menilai, untuk sektor perbankan ada pekerjaan rumah. Salah satunya, melanjutkan konsolidasi perbankan lantaran jumlah bank di Indonesia masih berjumlah 100-an. Ia menimbang, jumlah bank yang ideal bagi Indonesia hanya puluhan saja.

Sebab, dengan konsolidasi, OJK akan lebih mudah melakukan fungsi pengawasan dan memastikan pelaku perbankan menjalankan aturan yangs udah ada. Terlebih, bisnis bank merupakan padat modal.

Dengan memiliki bank berkapasitas yang besar maka produk perbankan akan lebih efisien. Dengan begitu, perbankan bisa menyalurkan kredit lebih murah dan kompetitif bagi masyarakat.

“Saya melihat bank itu harus punya ekuitas di atas Rp 20 triliun. Karena, kita negara kepulauan sehingga biaya operasionalnya mahal seperti  butuh transmisi dan sebagainya,” kata Doddy kepada Kontan.co.id pada Selasa (19/7).

Baca Juga: Di Tengah Proyeksi Kenaikan Suku Bunga BI, Bank Tawarkan Bunga Deposito Lebih tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×