Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren non performing loan (NPL) industri financial technology (fintech) berbasis peer to peer lending terus melandai. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi angka kredit macet hingga akhir tahun ini berada di bawah 1%.
Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech OJK Hendrikus Passagi menjelaskan, angka NPL akumulasi industri hingga April 2018 mencapai 0,53%. Sedangkan di akhir Januari 2018 berada di level 1,28%. Artinya terus mengalami perbaikan sejak awal tahun ini.
"Hingga Mei 2018 ini kami perkirakan mendekati 0,4%. Sampai akhir tahun ini diprediksi angka NPL di bawah 1%," kata Hendrikus belum lama ini.
Perbaikan kredit macet fintech lending tersebut menurut Hendrikus tak lepas dari teknologi mesin cerdas buatan yang digunakan oleh fintech lending untuk menyetujui permohonan pinjaman yang sudah bekerja dengan baik.
OJK pun terus mendorong angka NPL perusahaan fintech lending agar tidak membengkak. Hendrikus menyebut, ia tidak mengharapkan angka NPL berada di level 0%. Hal ini patut dipertanyakan lantaran bisa jadi data yang diberikan kepada OJK tidak benar.
Selain itu, untuk mendorong angka NPL agar tidak terjadi peningkatan, salah satunya saat ini OJK juga sedang melakukan pilot project host to host di mana semua pemain fintech lending servernya harus terhubung langsung dengan OJK. Sehingga regulator bisa memonitor via online.
"Nantinya laporan keuangan yang muncul tidak hanya per bulan lagi, tapi bisa per detik," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News