kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -21.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

OJK yakin akan ada perbaikan NPL di semester II


Rabu, 06 Mei 2015 / 16:37 WIB
OJK yakin akan ada perbaikan NPL di semester II
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati . Tantangan Global Masih Tinggi, Begini Respons Sri Mulyani


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan akan terjadi kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada tahun 2015 jika ekonomi tidak membaik. Nelson Tampubolon, Dewan Komisioner OJK, bidang perbankan, jika pertumbuhan ekonomi tetap lambat seperti di kuartal I/2015 sampai akhir tahun, artinya akan berimbas pada pertumbuhan sektor riil.

Nah, jika sektor riil terus lesu kemungkinan rasio kredit bermasalah akan meningkat. “Kalaupun ada kenaikan, rasionya masih dalam batas normal,” katanya, Rabu (6/5).

Di sisi lain, pihaknya masih optimis sektor riil akan lebih bergairah di semester II, sejalan dengan pengeluaran belanja pemerintah yang lebih besar dibandingkan semester I.

Berdasarkan data laporan keuangan kuartal I/2015 atau Maret 2015 dari lima bank besar tercatat kenaikan rasio kredit bermasalah, misalnya:

1. Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatat rasio NPL gross (2,17%) dan NPL nett (0,60%)
2. Bank Mandiri mencatat rasio NPL gross (2,27%) dan NPL nett (0,89%)
3. Bank Central Asia (BCA) mencatat rasio NPL gross (0,70%) dan NPL nett (0,20%)
4. Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat rasio NPL gross (2,1%) dan NPL nett (0,5%)
5. Bank CIMB Niaga mencatat rasio NPL gross (4,07%) dan NPL nett (1,81%)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×