Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus membahas rencana konsolidasi pada bank-bank BUMN. Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK, mengatakan, pihaknya msih memberikan opsi konsolidasi bank BUMN pada bidang strategis, kemudian selanjutnya melaksanakan konsolidasi kelembagaan.
"Opsi paling soft adalah pembentukan holding," kata Muliaman, kemarin. Saat ini, bank-bank berplat merah terdiri dari Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Tabungan Negara (BTN).
Lanjutnya, pembentukan konsolidasi bank berpelat merah ini akan memakan waktu yang panjang, karena terkait banyak pihak, serta kepemilikan yang berbeda-beda, meskipun mayoritas pemilik adalah Kementrian BUMN. "Usulan konsolidasi ini akan diusulkan pada akhir tahun ini," tambahnya.
Nah, jika inisiatif konsolidasi bank BUMN ini terealisasi maka akan membuat efisiensi industri keuangan secara nasional. Pasalnya, ke-empat bank BUMN adalah pemimpin pasar yang menjadi acuan bank-bank dalam menentukan kondisi pasar. "Jadi upaya untuk menurunkan suku bunga, salah satunya dengan upaya melakukan konsolidasi ini," ucap Muliaman.
Halim Alamsyah, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) mengatakan, sebelumnya pernah ada opsi tentang pembentukan virtual holding pada bank-bank BUMN, namun ke depan opsi tentang konsolidasi ini masih menjadi keputusan pemegang saham yakni Kementrian BUMN dan pemerintah lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News