Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan makin optimis bisnis di 2022 bisa lebih baik dibandingkan kinerja tahun lalu. Bahkan, bank besar yakin bisa mengejar pertumbuhan bisnis dobel digit. Bank BRI misalnya, optimis bisnis di 2022 akan lebih baik dari tahun lalu.
Sunarso, Direktur Utama BRI menargetkan kredit di tahun ini bisa tumbuh di kisaran 8% hingga 10% year on year (yoy). “Tahun lalu kita berikan guidance, kredit tumbuh 7% hingga 8% yoy. Awalnya agak terseok-seok, akhir tahun kredit BRI tumbuh 7,4%. Artinya, guidance kita bisa penuhi dengan baik. Maka, tahun ini bisa lebih optimis lagi,” ujar Sunarso secara virtual pada Rabu (19/1).
Sunarso melihat sudah terlihat kuatnya permintaan ekonomi secara domestik. Begitupun dengan peningkatan daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga yang menjadi pendorong pertumbuhan kredit.
Adapun untuk Dana Pihak ketiga (DPK), BRI hanya menargetkan tumbuh 7% hingga 8% di sepanjang 2022. Lantaran, likuiditas BRI masih longgar tercermin dari loan to deposit (LDR) BRI di level 83% saat ini.
Baca Juga: Terkait Arah Bunga Kredit, Perbankan Masih Memantau Kebijakan BI dan Biaya Dana
“Kita optimis karena semua syarat untuk tumbuh terpenuhi. Pertama likuiditas kita melimpah di 83%. Kedua, pertumbuhan kredit harus ditopang kecukupan kapital, karena setelah rights issue Rp 96 triliun pada tahun lalu,” paparnya.
Oleh sebab itu, Sunarso melihat secara internal, BRI sudah siap untuk melakukan ekspansi kredit yang lebih optimal di 2022. Sedangkan secara eksternal, daya beli masyarakat meningkat, konsumsi rumah tangga tumbuh, dan ada kecenderungan masyarakat gunakan tabungan untuk belanja dan investasi.
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo menyatakan dengan proyeksi ekonomi yang positif tahun ini, BTN menargetkan kredit dan DPK sama-sama tumbuh berkisar 9% hingga 11%.
“Sedangkan net interest margin atau NIM bisa mencapai di level sekitar 3,8%. Proyeksi tersebut sudah tercantum pada rencana bisnis bank (RBB) 2022. Target-target bisnis akan didukung oleh pengembangan bisnis mortgage dengan pola kemitraan,” ujar Haru kepada Kontan.co.id pada Rabu (19/1).
Baca Juga: BTN Targetkan Kredit Tumbuh 9%-11% pada Tahun 2022
BTN juga akan terus melakukan pengembangan digital housing ecosystem yang akan mendorong penyaluran kredit maupun penghimpunan dana. BTN juga berupaya melakukan perbaikan kualitas kredit dan perbaikan struktur pendanaan ke dana berbiaya murah untuk menjaga NIM.
Lanjutnya, BTN akan mengevaluasi kondisi likuiditas secara berkala untuk menentukan pelaksanaan beberapa aksi korporasi, seperti sekuritisasi aset dan penerbitan obligasi.
Selain itu, BTN sedang menunggu keputusan pemerintah untuk penambahan modal melalui rights issue dengan penanaman modal negara (PMN).
Adapun Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha melihat peluang pertumbuhan kredit lebih baik di 2022 dibandingkan tahun lalu. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan bank only akan sejalan dengan pertumbuhan nominal PDB Indonesia.
“Dalam upaya mengoptimalkan penyaluran kredit, Bank Mandiri akan tetap fokus pada kualitas dan selalu jeli dalam melihat sektor unggulan di masing-masing wilayah,” ujar Rudi kepada Kontan.co.id.
Lanjutnya, Bank Mandiri berhasil mencatat pemulihan bisnis yang terlihat dari pertumbuhan kredit (bank only) hingga akhir bulan November 2021 sebesar 10,5% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News