kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BTN Targetkan Kredit Tumbuh 9%-11% pada Tahun 2022


Rabu, 19 Januari 2022 / 17:54 WIB
BTN Targetkan Kredit Tumbuh 9%-11% pada Tahun 2022
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Haru Koesmahargyo.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) optimis penyaluran kredit akan tumbuh lebih pesat tahun ini meskipun prospek bunga kredit bakal naik tahun ini sejalan dengan rencana The Fed menaikkan suku bunga. 

Banyak ekonom memperkirakan bahwa kenaikan suku bunga The Fed akan dipercepat ke kuartal I 2022 ini. Kenaikan tersebut tentu bakal direspon dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sehingga akan berdampak pada bunga kredit. 

Dengan proyeksi suku bunga yang akan naik, BTN tetap optimis pertumbuhan kredit tetap membaik dimana perseroan menargetkan akan tumbuh 9%-11% tahun ini.

Haru Koesmahargyo Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengatakan, arah suku bunga kredit BTN akan mengikuti pergerakan biaya dana. Saat ini cost of fund perseroan masih cenderung stabil sehingga suku bunga kredit disebut masih dapat dipertahankan di level rendah.

Baca Juga: BSI Salurkan Pembiayaan ke Segmen UMKM Senilai Rp 38,3 Triliun Sepanjang 2021

"Namun kami terus melakukan evaluasi biaya dana untuk dapat menyesuaikan suku bunga kredit jika diperlukan. Sepanjang tahun 2021, BTN telah menurunkan suku bunga sebanyak 165 bps-270 bps," kata Haru pada KONTAN, Rabu (19/1).

BTN akan terus mendorong ekspansi kredit dengan fokus pada pengembangan housing ecosystem dan menyalurkan kredit untuk mendorong sektor perumahan di sisi supply maupun demand. 

Haru bilang, pihaknya memandang bahwa sektor perumahan masih memiliki potensi yang sangat besar, terlihat dari kebutuhan hunian yang masih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×