kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Optimistis, Mandiri Syariah targetkan laba bersih capai Rp 1,3 triliun di akhir 2020


Selasa, 25 Agustus 2020 / 13:31 WIB
Optimistis, Mandiri Syariah targetkan laba bersih capai Rp 1,3 triliun di akhir 2020
Direktur Utama Mandiri Syariah Bapak Toni EB Subari (ketiga kanan) bersama dengan para direksi mengamati laporan kinerja Bank Syariah Mandiri di Jakarta, Selasa (25/8).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) optimistis bisa mencetak kinerja positif sampai akhir tahun meskipun kondisi ekonomi Indonesia masih dibayangi ketidakpastian. Karena itu, Mandiri Syariah menargetkan laba bersih di akhir 2020 bisa mencapai Rp 1,3 triliun.

Asal tahu saja, di 2019 lalu, Mandiri Syariah membukukan laba bersih Rp 1,27 triliun. Dengan target yang ditetapkan untuk tahun ini, maka laba bersih perbankan syariah ini tumbuh 2,36% secara tahunan.

Selain memperkirakan masih membukukan pertumbuhan net profit, bank ini juga akan berupaya untuk menjaga kualitas aset dengan target rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Finance (NPF) di bawah 3%. 

Baca Juga: Meski ditekan pandemi, laba Bank Syariah Mandiri masih naik 30,5% di semester I

Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan pencadangan untuk mengantisipasi resiko pembiayaan di tengah kondisi ekonomi masih dibayangi ketidakpastian. "Pencadangan akan dinaikkan sampai 50% dari kondisi normal sampai akhir tahun," kata dia saat paparan kinerja semester I, Selasa (25/8). 

Per Juni 2020, Mandiri Syariah membentuk pencadangan dengan coverage ratio 137% atau meningkat dengan 31,46% dari periode yang sama tahun 2019.  Alhasil, NPF-nya secara nett turun dari  1,21% di Juni 2019 menjadi 0,88% per Juni 2020. NPF Gross turun dari 2,89% menjadi 2,57 %.

Sementara pembiayaan sampai akhir tahun hanya ditargetkan tumbuh sekitar 3%. Mandiri Syariah akan selektif melakukan pembiayaan dan fokus menjaga kualitas aset di tengah tekanan ekonomi yang ada. 

Nah, untuk membantu nasabah terdampak Covid-19, Mandiri Syariah telah restrukturisasi pembiayaan senilai Rp7,1 triliun kepada  lebih dari 29.000 nasabah di seluruh Indonesia. Sebanyak 42% diantaranya merupakan nasabah segmen UMKM. 

Baca Juga: Merger bank BUMN Syariah bakal jadi bank kelas kakap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×