kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Optimistis Nasabah Ritel Terus Tumbuh, Ini Strategi BNI Sekuritas di 2023


Senin, 23 Januari 2023 / 16:44 WIB
Optimistis Nasabah Ritel Terus Tumbuh, Ini Strategi BNI Sekuritas di 2023
ILUSTRASI. Menatap 2023, PT BNI Sekuritas berupaya untuk menambah nasabah baru dalam salah satu strateginya.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menatap 2023, PT BNI Sekuritas berupaya untuk menambah nasabah baru dalam salah satu strateginya. Hal tersebut seiring dengan jumlah investor tanah air yang diperkirakan juga masih akan naik.

Direktur Utama BNI Sekuritas Agung Prabowo mencatat ada pertumbuhan nasabah ritel sebanyak 19% di anak usaha BNI ini sepanjang 2022. Meski enggan menyebut targetnya, ia optimistis jumlah nasabah BNI Sekuritas akan terus meningkat.

“Potensi pasar saham Indonesia yang semakin menarik juga turut mendongkrak jumlah nasabah BNI Sekuritas,” ujar Agung.

Baca Juga: Ini Sederet Pencapaian BNI Sekuritas pada 2022 dan Rencana Bisnis Tahun Ini

Ia juga menambahkan, beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan nasabah ini, salah satunya kemudahan dalam membuka akun di BNI Sekuritas. Oleh karenanya, ia mengungkap bakal ada beberapa inovasi yang dilakukan.

Transformasi bisnis BNI Sekuritas tahun 2023 difokuskan dalam hal kerjasama dengan perusahaan-perusahaan tingkat regional, top tier investor, dan kolaborasi digital BIONS. 

Di aplikasi BIONS, Agung menyebut bahwa aplikas tersebu sudah terintegrasi dengan mobile banking BNI. Harapannya, itu akan memudahkan nasabah untuk bertransaksi.

“BNI Sekuritas juga akan aktif mencuil peluang dari banyaknya aksi initial public offering (IPO) saham dan obligasi di 2023,” imbuhnya.

Meskipun demikian, nilai transaksi yang tercatat di BNI Sekuritas pada 2022 mengalami penurunan. Merujuk data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi turun 17% dari Rp 116,4 triliun menjadi Rp 96,6 triliun.

Di sisi lain, Agung juga menyambut baik danya demutualisasi BEI yang tertuang dalam UU P2SK. Ia menilai itu dapat meningkatkan kemampuan bursa dalam memfasilitasi proses penentuan harga dan transaksi yang lebih efisien dan menjadikan BEI lebih menarik bagi emiten dan investor. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×