CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

P2P lending syariah, Alami, telah salurkan pinjaman Rp 280 miliar per November 2020


Jumat, 18 Desember 2020 / 20:16 WIB
P2P lending syariah, Alami, telah salurkan pinjaman Rp 280 miliar per November 2020
ILUSTRASI. CEO ALAMI, Dima Djani


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyelenggara fintech Syariah PT Alami Fintek Sharia (Alami) menyalurkan akumulasi pembiayaan sebesar Rp 280 miliar hingga November 2020. Meski ada pandemi, Alami mampu menjaga tingkat tingkat keberhasilan pembayaran (TKB) 90 hari di level 100%.

Kinerja itu tidak terlepas dari strategi perusahaan yang mengoptimalkan dua strategi, yakni kolaborasi lintas sektor, proyeksi industri dan bisnis, serta optimalisasi pendana ritel. Saat ini produk Alami berupa pendanaan invoice financing yang ditargetkan ke industri-industri yang defensif terhadap Covid-19, antara lain makanan, logistik dan kesehatan.

CEO Alami Dima Djani menyebut, Alami punya visi agar platform finansial berbasis syariah bisa digunakan oleh masyarakat umum sebagai pendana ritel. Meski berbasis syariah, sistem ini bisa memberikan social impact atau manfaat bagi seluruh elemen masyarakat.

Baca Juga: Pinjaman fintech lending terus melaju saat pandemi

“Secara return dan peluang keuntungan, platform keuangan syariah dari Alami sangat diminati, karena ini adalah instrumen fixed income syariah dengan imbal hasil paling tinggi. Ke depannya, kami harap pendana ritel Alami akan terus bertambah secara organik,” tutur Dima dalam keterangan tertulis pada Jumat (18/12).

Oleh sebab itu, Alami aktif menjalin kolaborasi dan perbaikan sistem. Misalnya, pada penghujung tahun 2020, fintech lending syariah ini telah menjalin kemitraan dengan perusahaan jangkar, seperti BPJS Kesehatan dan e-Fishery. ALAMI akan membantu mengonfirmasi data dan menyambungkan sistem back-end melalui integrasi API.

ALAMI juga sudah terintegrasi dengan Pefindo Biro Kredit, Fintech Data Center (FDC), dan Pusat Data Fintech Lending (Pusdafil).

Tahun depan, Alami menargetkan dapat menjalin kerja sama dengan perusahaan startup seperti e-commerce maupun IOT, rumah sakit, dan perusahaan logistik. Selain itu, Alami juga berencana untuk mengkaji peluang sinergi dengan institusi keuangan syariah perbankan seperti Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Sejak berdiri pada 2019, Alami memiliki pendana dari institusi seperti Bank Syariah Mandiri dan perusahaan multifinance. Kerjasama dengan institusi perbankan juga merupakan bentuk kontribusi Alami untuk terlibat dalam realisasi penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Selain Bank Syariah Mandiri, ALAMI kini tengah berdiskusi dengan beberapa bank syariah lain untuk skema channeling dana PEN.

Kendati pendana institusi masih mendominasi, ALAMI juga mematok target untuk meningkatkan pendana ritel di ALAMI guna menjaga keseimbangan di sisi diversifikasi dan cost of fund. Salah satunya adalah dengan meluncurkan aplikasi ALAMI. Sebagai kelanjutan dari versi website, pada bulan Oktober 2020, perusahaan resmi meluncurkan aplikasi yang bisa diakses oleh gawai berbasis Android.

Sementara, untuk sistem operasi IOS, akan diluncurkan di kuartal I 2021. Harapannya, Alami bisa mendapat banyak pendana ritel aktif melalui aplikasi di smartphone.

"Pada bulan Oktober, pendaftar di aplikasi Android kami sudah mencapai empat ribu akun. Jumlah ini naik empat kali lipat dibanding pada platform sebelumnya yang mencapai angka seribuan akun setiap bulannya,” ujar Dima.

Selanjutnya: BI sudah tetapkan pokok aturan kolaborasi bank dan fintech lewat Sandbox 2.0

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×