kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pakuwon Darma masuk menjadi pemegang saham, ini kata IBFN


Minggu, 24 Oktober 2021 / 16:00 WIB
Pakuwon Darma masuk menjadi pemegang saham, ini kata IBFN
ILUSTRASI. Pakuwon Darma, perusahaan yang terafiliasi dengan Pakuwon Jati (PWON) masuk menjadi pemegang saham IBFN.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah usaha memenuhi rasio permodalan, PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN) mendapatkan angin segar mengingat Pakuwon Darma, perusahaan yang terafiliasi dengan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) masuk menjadi pemegang saham IBFN dengan memegang 75,46 juta saham.

Adapun, jumlah saham tersebut setara dengan 4,97% dari modal yang ditempatkan dan disetor oleh perusahaan. Pakuwon Darma mengambil sebagian kepemilikan atas penempatan Reksadana Henan Putihrai yang tadinya sebesar 9,94% menjadi 4,97%.

Direktur PT Intan Baruprana Finance Tbk Alexander Reyza bilang, pihaknya belum memiliki rencana setelah adanya pembelian beberapa saham oleh Pakuwon. Ia pun menyambut baik dari masuknya Pakuwon Group menjadi salah satu pemegang sahamnya.

“Kami belum dapat informasi lebih lanjut, tetapi tentunya kami gembira dengan masuknya Pakuwon Group memperkuat IBFN,” ujar Reyza saat dikonfirmasi KONTAN, akhir pekan lalu.

Baca Juga: Belum penuhi rasio modal sendiri, Intan Baruprana dapat SP3 dari OJK

Asal tahu saja, Pakuwon Darma adalah perusahaan yang terafiliasi dengan emiten real estate PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Masuknya Pakuwon Darma menjadi pemegang saham bisa membuka peluang IBFN untuk melakukan bisnis pembiayaan properti.

Sementara itu, saat ini IBFN juga sedang menindaklanjuti surat peringatan ketiga yang diterima dari OJK terkait belum terpenuhinya rasio permodalan. Adapun, IBFN berkewajiban melaporkan rencana pemenuhan rasio permodalan paling lambat 28 September.

“Rencana pemenuhan masih berproses dengan OJK. Masih dialog intensif, semoga ada perkembangan baik,” imbuh Reyza.

Jika mengutip laporan keuangan perusahaan per 30 Juni lalu, IBFN masih mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp 9,36 miliar. Capaian tersebut membaik dari periode yang sama tahun lalu dengan rugi sebesar Rp 24,42 miliar.

Sepanjang tahun 2021 sendiri, IBFN tidak tidak melakukan pembiayaan baru mengingat ada keterbatasan pula dalam pendanaan. Perusahaan juga berfokus pada perbaikan rasio-rasio keuangan khususnya yang terkait dengan permodalan agar dapat memenuhi ketentuan OJK.

“Semoga tahun depan sumber pendanaan dapat mengalir lagi agar IBFN dapat menyalurkan pembiayaan kembali kepada nasabah-nasabahnya,” kata Reyzha.

Selanjutnya: Pakuwon memborong 4,97% saham emiten pembiayaan IBFN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×