kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi dan e-commerce bikin transaksi mobile banking dan fintech payment melesat


Jumat, 23 April 2021 / 18:39 WIB
Pandemi dan e-commerce bikin transaksi mobile banking dan fintech payment melesat
ILUSTRASI. Penggunaan aplikasi perbankan digital.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lebih setahun pandemi Covid-19 merebak membuat adaptasi transaksi digital semakin diterima. Belum lagi tren belanja daring lewat platform e-commerce terus digemari, hal ini membuat transaksi digital banking dan fintech payment sebagai penyelenggara uang elektronik melesat.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta menyatakan e-commerce menjadi platform utama ekonomi digital. Berdasarkan catatan BI, volume transaksi ecommerce mencapai 548 juta transaksi dengan nominal mencapai Rp 88 triliun pada Maret 2021. 

“Secara year on year (yoy) dibandingkan kuartal I-2020, ada peningkatan volume sebesar 99% dan peningkatan nominal 52%. Digital banking berupa internet banking, sms banking, dan mobile banking juga meningkat di kuartal 1-2021 volumenya 28% menjadi 1.493 juta transaksi dengan nominal 23% yoy menjadi Rp 8.233 triliun,” ujarnya secara virtual pada Jumat (23/4).

Filianingsih menambahkan, uang elektronik juga berkembang pesat dengan volume transaksi mencapai 1.162 kali dengan nilai 61,4 triliun pada kuartal I-2021. Secara nominal tumbuh 33% sedangkan secara volume turun 10% yoy karena adanya PSBB membuat uang elektronik tidak bisa digunakan di jalan tol.

Baca Juga: CIMB Niaga catat transaksi OCTO Mobile tumbuh 62% yoy hingga Maret 2021

“Uang elektronik ini digunakan di e-commerce itu lebih dari 40%. Jadi dia di atas transaksi bank, sehingga nominalnya tinggi karena banyak digunakan di e-commerce. Setelah Covid-19 akan susah kembali ke kondisi sebelum pandemi, masyarakat sudah nyaman melakukan transaksi secara digital,” tutur Fili. 

Direktur PT Bank CIMB Niaga Lani Darmawan menyatakan transaksi mobile banking lewat OCTO Mobile tumbuh 62% yoy dengan volume tumbuh 52% yoy pada Maret 2021. Ia menyatakan transaksi dengan volume terbesar berasal dari  transfer, diikuti bill payment dan prepaid reload.

“Salah satunya betul didorong oleh kehadiran ecommerce. Tetapi jika dilihat jenis payment yang digunakan untuk e-commece terutama ticket size besar adalah kartu kredit. Saya rasa pertumbuhan transaksi OCTO Mobile bisa tumbuh sekitar 50%-an di akhir 2021,” ujar Lani kepada Kontan.co.id. 

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya membukukan nilai transaksi pada layanan mobile banking senilai Rp 852 triliun pada Maret 2021. Nilai itu tumbuh 37,1% yoy dibandingkan Maret 2020 sebesar Rp 621 triliun. 

Adapun secara volume, transaksi lewat aplikasi BCA mobile itu tumbuh 62% yoy menjadi 2,08 miliar kali. 

“BCA memproses 40,5 juta transaksi per hari secara rata-rata pada kuartal I 2021, naik dari 31,5 juta dari periode yang sama tahun lalu. Seiring pergeseran tren masyarakat ke arah digitalisasi, BCA terus mencatatkan pertumbuhan pesat pada jumlah transaksi melalui mobile dan internet banking,” ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Kamis (23/4).




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×