Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 bikin PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) bakal memangkas sejumlah target bisnisnya tahun ini.
Dalam paparan kinerja perseroan kuartal I-2020, pertumbuhan kredit yang sebelumnya ditargetkan bisa tumbuh 11% diubah menjadi 5%.
Baca Juga: Masa pandemi, BRI raup pendapatan komisi tumbuh 32,91%
Sementara marjin bunga bersih alias nett interest margin (NIM) yang sebelumnya ditarget mencapai 6,8% diubah menjadi 5,5%.
“Rencana bisnis akan kita revisi, tentu akan turun. Semula kredit misalnya ditargetkan tumbuh 11%, akan kita turunkan. Namun saat ini belum kami finalisasi revisinya, awal Juni nanti baru akan kami sampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan,” kata Direktur Keuangan BRI Haru Koemahargyo dalam paparan daring, Kamis (14/5).
Adapun hingga kuartal I-2020, secara individual kredit perseroan masih tumbuh mumpuni sebesar 9,4% (yoy) menjadi Rp 884,24 triliun. Sementara marjin bunga bersih berada pada level 6,66%.
Baca Juga: BNI Syariah siap salurkan KPR Sejahtera Syariah FLPP Rp 187,8 miliar di tahun 2020
Direktur Utama BRI Sunarso dalam kesempatan serupa bilang sepanjang kuartal I-2020 dampak pandemi kepada kinerja perseroan memang belum terlalu terasa. Namun pandemi bakal berimbas kepada perseroan secara jangka menengah dan panjang, utamanya karena restrukturisasi kredit terimbas pandemi.
“Restrukturisasi berdampak terhadap dua hal. Pertama penundaan angsuran pokok maka likuiditas bank akan berkurang. Sementara penundaan angsuran bunga akan berpengaruh kepada pendapatan,” katanya.
Hingga April 2020, BRI tercatat telah merealisasikan restrukturisasi kepada 1,4 juta debitur terimbas pandemi dengan nilai kredit mencapai Rp 101 triliun.
Baca Juga: Bank Permata Syariah luncurkan Permata Tabungan iB Haji
Dari nilai tersebut artinya rata-rata tiap debitur menerima restrukturisasi kredit senilai Rp 80 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News