Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Potensi bisnis dari penjualan produk asuransi melalui jaringan bank atau yang dikenal dengan istilah bancassurance di Indonesia masih sangat besar. Hal ini lantaran jumlah masyarakat yang memiliki asuransi masih rendah, yaitu hanya sekitar 10% dari total penduduk.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Financial Rosan P Roeslani menuturkan, untuk saat ini, jalur distribusi penjualan produk asuransi masih didominasi oleh agensi dengan persentase sekitar 90%.
Ia memprediksi, di masa yang akan datang jalur distribusi melalui bancassurance akan menjadi jalur dengan pertumbuhan paling cepat.
"Saat ini baru sekitar 15%-17% dari nasabah bank yang membeli polis asuransi melalui bancassurance," ujar Rosansaat membuka Workshop Nasional Bancassurance, Rabu (20/6).
Alternatif penjualan produk asuransi melalui jaringan bank akan memberi manfaat bagi perbankan maupun perusahaan asuransi. Di antaranya, memberikan nilai tambah bagi nasabah, meningkatkan loyalitas nasabah, merealisasikan one-stop financial servis center, sumber fee based income yang potensial bagi bank, meningkatkan pendapatan premi asuransi dan akuisisi nasabah baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News