Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pangsa pasar asuransi syariah di Indonesia masih bertahan di kisaran 5%, meskipun memiliki potensi yang sangat besar.
Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk atau JMA Syariah, Basuki Agus, mengungkapkan, salah satu faktor utama yang menghambat pertumbuhan ini adalah rendahnya literasi keuangan syariah di masyarakat.
"Masih banyak masyarakat yang cenderung memilih produk asuransi konvensional karena memiliki varian produk yang lebih beragam dan akses yang lebih mudah," ujar Basuki kepada Kontan, Rabu (19/3).
Seiring dengan kebijakan spin-off unit usaha syariah (UUS) yang mewajibkan pemisahan dari induk konvensional, JMA Syariah optimistis kebijakan ini akan mendorong peningkatan pangsa pasar.
Baca Juga: JMA Syariah Targetkan Pendapatan Premi Capai Rp 300 Miliar pada 2025
"Spin-off diharapkan semakin meningkatkan market share asuransi syariah karena akan semakin banyak perusahaan yang melakukan program literasi dan inklusi ke masyarakat terkait produk-produk asuransi syariah," tambahnya.
JMA Syariah menargetkan pertumbuhan pangsa pasar asuransi syariah di kisaran 15%-20% per tahun, sejalan dengan perkembangan industri.
Basuki mengatakan, untuk mencapai target tersebut, strategi utama yang diterapkan adalah meningkatkan literasi keuangan syariah serta memperkuat kompetensi tenaga pemasar agar dapat memberikan solusi asuransi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Dengan edukasi yang lebih luas dan peningkatan kualitas layanan, kami berharap masyarakat semakin memahami manfaat asuransi syariah dan tertarik untuk beralih," pungkas Basuki.
Selanjutnya: Jadwal Buka Puasa Kota Pontianak dan Sekitarnya Hari ini (20/3) Ramadhan Hari ke-20
Menarik Dibaca: Hujan Pukul 1 Siang, Pantau Prakiraan Cuaca Besok (21/3) di Jawa Tengah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News