Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi Indek Harga Gabungan Saham (IHSG) di semester kedua terus bergejolak. Di tengah kondisi tersebut, PT BNI Life Insurance ambil ancang-ancang untuk merivisi target investasi di tahun ini.
Head of Corporate Secretary & Corporate Communication BNI Life Arry Herwindo mengatakan, BNI Life merevisi sekitar 30%-40% dari total target hasil investasi di tahun 2018. Jumlah revisi tersebut lebih tinggi dari tahun lalu, di mana realisasi hasil investasi tahun lalu turun 20%-30%.
Selain merevisi target hasil investasi, BNI Life juga membatasi portofolio instrumen investasi ke saham dan obligasi. Dan memilih memperbesar portofolio ke pasar uang dan deposito.
“Untuk meredam tingginya volatilitas harga saham dan obligasi, kami mengurangi dan membatasi eksposur ke instrumen saham dan obligasi. Disamping menghindari votalitas yang tinggi, juga sebagai strategi jangka pendek dan menghadapi suku bunga yang masih cenderung naik,” kata Arry kepada Kontan.co.id, Jumat (5/10).
Sampai Agustus 2018, BNI Life mencatatkan hasil investasi dari produk non link sebesar Rp 200 miliar-Rp 300 miliar. Jumlah tersebut stagnan dari tahun lalu, karena kondisi pasar yang terkoreksi terutama pada instrumen saham dan obligasi.
Meski cenderung stagnan, tapi hal investasi BNI Life mengalami perbaikan dibandingkan bulan sebelumnya, walaupun kondisi pasar masih volatil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News