Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Memasuki semester kedua tahun ini, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memprediksi penerbitan obligasi korporasi sektor pembiayaan tidak seagresif di semester pertama.
Senior Vice President Head of Financial Ratings Division Pefindo Hendro Utomo menjelaskan, biasanya perusahaan pembiayaan memanfaatkan awal tahun untuk menerbitkan surat utang. Hal ini dinilai lebih efektif untuk membuat laris surat utang yang diterbitkan.
Pefindo mencatat per 18 Juli 2017, mandat yang diterima untuk penerbitan surat utang sektor pembiayaan mencapai Rp 3 triliun.
"Penjualan mobil sepanjang tahun ini memang belum melonjak signifikan. Sehingga ini turut berpengaruh terhadap rating obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan multifinance," kata Hendro, di Jakarta, Selasa (22/8).
Meski demikian, hingga akhir tahun ini tiga sektor masih akan mendominasi dalam penerbitan obligasi korporasi. Misalnya ia menyebut, kontribusi dari perbankan bisa menyumbang sekitar 35%, perusahaan pembiayaan 20%, 10% infrastruktur, sisanya dari sektor lain.
Asal tahu saja, Pefindo menegaskan peringkat idAA+ untuk PT Mandiri Tunas Finance (MTF) dengan outlook stabil karena dianggap memberikan kontribusi yang signifikan bagi induk usahnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Lalu, Pefindo menetapkan outlook stabil dengan peringkat idBBB+ untuk PT Indosurya Inti Finance dan menetapkan peringkat idA- untuk Medium Term Notes (MTN) II/2017 PT Sunprima Nusantara Pembiayaan dengan outlook stabil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News