Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Pegadaian bisa jadi sedang sumringah. Tren kenaikan harga emas bakal menjadi berkah perusahaan plat merah ini.
Tak heran, Suwhono, Direktur Utama Pegadaian, berani menargetkan penjualan emas Pegadaian dalam tiga bulan pertama tahun 2014 bisa menyentuh angka Rp 780 miliar. "Paling tidak sampai 30% dari target tahun ini," katanya akhir pekan lalu.
Asal tahu saja, sepanjang tahun kuda kayu ini, Pegadaian menargetkan bisa menjual emas Rp 2,6 triliun. Angka penjualan ini setara dua kali lipat daripada penjualan emas di tahun lalu. Optimisme Suwhono berdasarkan pada tren tahunan masyarakat yang lebih banyak berbelanja emas pada periode ini, ketimbang periode berikutnya.
Nah untuk memaksimalkan penjualan, Pegadaian sudah menyiapkan strategi, mulai dari memperbaiki kualitas layanan, serta gencar berpromosi. Soal promosi, Pegadaian, misalnya, menyiapkan sejumlah iklan kreatif serta menggelar sosialisasi investasi emas kepada berbagai komunitas, termasuk ke kalangan anak muda. "Anak muda mulai banyak yang tertarik emas," ujarnya.
Pegadaian juga mematangkan rencana pembentukan agen Pegadaian untuk penjualan emas. Dengan iming-iming fee bagi agen, Suwhono yakin langkah ini bakal cukup efektif menjangkau pasar yang lebih luas. "Kami masih menghitung berbagai hal teknis," tambahnya.
Boleh jadi, optimisme Pegadaian ini bisa klop dengan targetnya asalkan harga emas terus meroket. Maklum, target Pegadaian tahun lalu tak kesampaian gara-gara harga emas merosot tajam.
Sebagai gambaran, tahun lalu, harga emas turun sedalam 30%. Akibatnya, Pegadaian tak memenuhi target laba sebesar Rp 2,2 triliun. "Laba kami tahun lalu sekitar
Rp 1,90 triliun," ungkap Suwhono. Nah, apabila harga emas terus naik sepanjang tahun ini, Pegadaian optimistis bisa meraih target laba sebesar Rp 2,2 triliun alias sama dengan target tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News