Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi memberikan izin penyelenggaraan kegiatan usaha bullion kepada PT Pegadaian (Persero). Adapun izin tersebut diberikan melalui surat OJK Nomor S-325/PL.02/2024 per 23 Desember 2024.
Seiring dengan perolehan izin tersebut, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian Elvi Rofiqotul Hidayah mengatakan produk baru PT Pegadaian sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas mulai kuartal I-2025.
"Pegadaian akan melakukan kegiatan usaha bullion yang meliputi deposito emas, pinjaman modal kerja emas, jasa titipan emas korporasi maupun perdagangan emas," ucapnya kepada Kontan, Selasa (7/1).
Baca Juga: Resmi dapat Izin Bullion, OJK Sebut PT Pegadaian Harus Patuhi Sejumlah Peraturan
Dalam mendukung bisnis baru bullion, Elvi menerangkan investasi yang dilakukan oleh Pegadaian mencakup pembangunan vault atau tempat penyimpanan emas baru yang memiliki kapasitas 100 ton.
Dia bilang vault baru itu memiliki standar internasional yang sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan korporasi yang membutuhkan jasa titipan emas hingga deposito emas.
Lebih lanjut, Pegadaian berharap usaha bullion dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan laba sebesar lebih dari 13% dari prognosa atau prediksi laba pada tahun ini yang sebesar Rp 5,79 triliun.
Untuk pendapatan usaha, Elvi menyebut Pegadaian menargetkan peningkatan 12% dari target tahun ini yang sebesar Rp 20,4 triliun.
Sementara itu, Elvi mengatakan hingga November 2024, Pegadaian mengalami peningkatan laba bersih sebesar 38,4% Year on Year (YoY) sebesar Rp 5,5 triliun.
Baca Juga: Pegadaian Kantongi Izin Usaha Bullion dan Dampaknya pada Industri Emas Indonesia
Dia bilang Pegadaian mencatatkan outstanding loan atau OSL sebesar 27,8% YoY dengan nilai Rp 85,1 triliun per November 2024.
"Aset Pegadaian juga turut meningkat sebesar 25,2% YoY dengan pencapaian sebesar Ro 102,7 triliun," tuturnya.
Elvi menjelaskan pencapaian positif itu didukung oleh peningkatan nasabah sebesar 13,2%, yaitu sebanyak 15,9 juta nasabah. Adapun Pegadaian mencatat penurunan Non Performing Loan (NPL) menjadi 0,71% per November 2024.
Elvi mengatakan bisnis gadai sejauh ini masih menjadi core bisnis Pegadaian, yang mana 90% masih didominasi oleh gadai emas. Adapun transaksi sampai November 2024 menghasilkan omzet sebesar Rp 230 triliun, dengan barang jaminan emas mencapai 92 ton, serta saldo tabungan emas yang mencapai 10,3 ton.
Selanjutnya: Kalender Ekonomi Dunia (8 Januari 2025), Banyak Rilis Data Penting yang Perlu Disimak
Menarik Dibaca: Buang 9 Benda yang Punya Energi Negatif Ini dari Rumah, Menurut Feng Shui
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News