Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dibuka dengan harga emas dengan tren bearish pada awal Januari 2021 dengan posisi terendah pada US$ 1.794 per ons troi, potensi harga emas di proyeksi cenderung stagnan.
Di sisi lain, PT Pegadaian menjelaskan, dengan potensi bisnis gadai emas diperkirakan tetap akan tumbuh subur dengan semakin meluasnya pesaing Pegadaian baik dari perbankan maupun perusahaan gadai swasta.
Baca Juga: Perluas jaringan distribusi, Pegadaian gandeng Aprindo
Head of Unit Gadai Efek Pegadaian Deni Hamzah mengatakan, target outstanding bisnis gadai emas konvensional perusahaan di tahun 2021 diproyeksikan tumbuh dengan omzet Rp 130,5 triliun dan outstanding loan (OSL) capai Rp 42,8 triliun.
"Untuk mencapai tujuan outstanding bisnis gadai, nasabah yang dibidik pada produk ini berada pada tiga kategori, yaitu nasabah existing dengan strategi peningkatan layanan, peningkatan nasabah baru, dan peningkatan nasabah transaksi digital dengan target nasabah digital savvy," ungkap Deni kepada kontan.co.id, Senin (1/3).
Dalam mencapai target gadai emas di Tahun 2021, Pegadaian memiliki beberapa strategi pemasaran dilakukan dengan cara integrated marketing & implementasi rebranding product, pemberian perencanaan investasi emas, gadai premium & merchant toko emas, dan Pegadaian Poin & Memberships.
Selanjutnya: Bank Mandiri perluas akses transaksi uang kertas asing antar bank
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News