Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rencana pemerintah untuk menambah koleksi saham di sejumlah bank BUMN makin mendekati kenyataan. Pemerintah bakal menambah kepemilikan saham lewat program buyback saham BUMN.
Kalau tak ada aral, dalam pekan ini pemerintah mulai memborong saham bank BUMN yang harganya tengah jatuh. Duit yang disiapkan untuk melakukan pembelian saham bank BUMN mencapai Rp 4 triliun.
Sumber dana berasal dari brankas PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebesar Rp 1,5 triliun, serta dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Rp 2,5 triliun.
Direktur PIP Langgeng Subur mengatakan, akhir pekan lalu PIP sudah menunjuk perusahaan sekuritas sebagai pelaksana pembelian saham bank BUMN di pasar. Perusahaan sekuritas yang dimaksud adalah PT Danareksa Securities. Danareksa berhasil menyingkirkan tiga kandidat lain, yakni Bahana Securities, Mandiri Sekuritas, dan BNI Sekuritas.
Danareksa Securities kini mengkaji saham bank BUMN mana saja yang layak untuk dibeli oleh PIP. Langgeng memastikan, PIP sendiri sudah memiliki daftar saham bank BUMN yang akan dibeli.
Hanya saja, Langgeng masih merahasiakan saham emiten BUMN yang menjadi incaran PIP. “Kalau saya membeberkan namanya, saya khawatir bisa memperburuk kondisi pasar. Jadi, tunggu saja,” kilahnya.
Walau masih menunggu pertimbangan dari Danareksa Securities, Langgeng memastikan PIP akan mulai memborong saham BUMN pekan ini juga.
Langgeng menyebutkan, PIP tak akan sekaligus membelanjakan duit Rp 2,5 triliun untuk membeli saham bank BUMN. Pembelian akan dilakukan bertahap. “Dalam pembelian tahap awal, nilainya mungkin Rp 100 miliar dulu. Nilai pembelian bisa tetap atau naik di tahap berikutnya. Itu tergantung penilaian Danareksa Securities selaku penasihat kami,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News