Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rights Issue PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan memasuki masa akhir pada hari ini, Kamis (5/1). Ini merupakan kesempatan terakhir bagi investor untuk melaksanakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) bank tersebut.
Dalam aksi korporasi ini, BBTN menerbitkan 3,44 miliar saham baru atau setara dengan 24,54% dari modal disetor. Berdasarkan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak 28 Desember 2022 hingga 4 Januari 2023, total HMETD BBTN yang telah ditebus sebanyak 2,98 miliar saham. Jumlah ini setara dengan 86,75% dari seluruh HMETD yang berjumlah 3,44 miliar. Sehingga HMETD yang tersisa saat ini hanya sekitar 13,25%.
Dengan posisi H-1 berakhirnya masa pelaksanaan HMETD, BBTN sudah mendapatkan tambahan modal segar Rp 3,57 triliun.
Baca Juga: Prospek Emiten BUMN Masih Seksi Usai Restrukturisasi
Dalam aksi korporasi ini, para pemegang saham BBTN bisa melaksanakan HMETD di luar porsi yang dimiliki apabila masih ada HMETD yang belum dilaksanakan oleh pemegang saham lainnya hingga akhir masa pelaksanaan.
Bila masih ada sisa saham yang belum ditebus maka PT CIMB Niaga Sekuritas sebagai pembeli siaga atau standby buyer akan menyerap sisa saham.
Baca Juga: Aset BTN Diperkirakan Tembus Rp 400 Triliun Tahun 2022
Dalam aksi rights issue, setiap 1 HMETD bisa ditukar dengan dengan 1 saham BBTN dengan harga pelaksanaan Rp 1.200. Misalnya jika ingin menebus 1 lot atau 100 HMETD maka harus menyiapkan dana Rp 120.000 di rekening dana nasabah (RDN) dengan status likuid atau T+0. Penebusan HMETD tidak bisa menggunakan dana T+1 atau T+2.
Perlu dicatat, setelah tanggal 5 Januari HMETD BBTN-R akan hangus sehingga tidak bisa diperjualbelikan atau ditebus menjadi saham baru.
Bagi yang sudah menebus HMETD maka saham baru akan didistribusikan pada tanggal 30 Desember 2022 sampai 9 Januari 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
