Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dinilai dapat menjadi momentum untuk mendorong penguatan permodalan reasuransi lokal.
Pengamat asuransi Irvan Rahardjo mengatakan, kondisi ini dapat menjadi peluang bagi industri reasuransi untuk memperkuat struktur keuangannya di tengah risiko fluktuasi kurs yang kian nyata.
“Tentu saja ini momentum yang baik untuk meningkatkan permodalan, tapi juga harus memperhitungkan prospek pasar asuransi dalam negeri,” ujar Irvan kepada Kontan, Rabu (9/4).
Ia Menyebutkan, pelemahan rupiah berpotensi menimbulkan kerugian kurs, terutama ketika premi diterima dalam rupiah dan klaim atau pembayaran reasuransi dilakukan dalam dolar. Situasi ini menunjukkan pentingnya memperbesar kapasitas dan retensi di dalam negeri.
Baca Juga: Reasuransi Maipark Lampaui Ekuitas Minimum 2026, Kini Fokus Penuhi Target 2028
Namun Irvan mengingatkan, langkah peningkatan permodalan tidak bisa dilepaskan dari dinamika pasar yang sedang dihadapi industri. Menurutnya, prospek asuransi dalam negeri akan tertekan berbagai faktor eksternal.
“Pasar akan terdampak dengan Tarif Trump, utamanya asuransi kredit dan asuransi pengangkutan, termasuk hasil investasi di bursa saham yang akan merosot tajam akibat turunnya volume ekspor,” jelasnya.
Irvan menegaskan, strategi untuk menghadapi tekanan ini adalah dengan mengoptimalkan kapasitas dalam negeri dan memperbesar retensi, tentunya dengan dukungan peningkatan modal sebagaimana diatur dalam POJK Nomor 23 Tahun 2023.
Selanjutnya: Cuaca Besok di Bali, Pantau Wilayah yang Dominan Diguyur Hujan
Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Bali, Pantau Wilayah yang Dominan Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News