Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
Tahun depan ia percaya AXA Mandiri bisa mencatatkan kinerja positif. Hal ini dibarengi fokus bisnis perusahaan kepada proteksi nasabah ketimbang investasi, serta masuk ke pemasaran asuransi lewat kanal digital demi mendekatkan diri ke pelanggan.
AXA Mandiri juga berencana masuk ke segmen nasabah berbeda dalam memberikan solusi kebutuhan asuransi ke nasabah Bank Mandiri.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu yakin industri asuransi jiwa sampai akhir 2019 mencatatkan pertumbuhan premi positif. Diperkirakan pendapatan premi asuransi tumbuh 10,5% dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga: Laba Askrindo Syariah tumbuh 85,8% menjadi Rp 26,17 miliar di kuartal III 2019
Penyebabnya, konsumsi masyarakat akan produk asuransi yang makin meningkat. Sementara faktor pendorong pendapatan lainnya adalah dari menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal ini diyakini bakal memperbaiki kinerja hasil investasi industri.
Asal tahu saja, Pendapatan premi industri asuransi jiwa mengalami penurunan sejak awal tahun dan berlanjut menjelang akhir tahun ini. Meski menurun, pemain asuransi jiwa masih optimistis kinerja premi akan membaik.
Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai September 2019, pendapatan premi industri asuransi jiwa turun tipis 3,08% yoy menjadi Rp 136,78 triliun. Padahal pendapatan premi September tahun lalu masih mencapai Rp 141,14 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News