kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembelian SBN Menggunakan Tabungan oleh Nasabah Tak Pengaruhi Likuiditas Perbankan


Senin, 29 Januari 2024 / 19:14 WIB
Pembelian SBN Menggunakan Tabungan oleh Nasabah Tak Pengaruhi Likuiditas Perbankan
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di salah satu kantor cabang Bank BUMN di Jakarta, Kamis (2/6). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/06/2022.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada awal pekan ini, pemerintah resmi meliris Surat Berharga Negara (SBN) Ritel pertamanya di 2024, ORI025. Di mana, mitra distribusi dari penjualan tersebut mayoritas berasal dari industri perbankan.

Adapun, penawaran ORI025 di awal tahun ini dilakukan di saat industri perbankan dipenuhi bayang-bayang likuiditas yang mengetat. Tak bisa dipungkiri, nasabah yang membeli SBN Ritel melalui perbankan juga ada kemungkinan menggunakan tabungan yang disimpan dalam bank tersebut.

Direktur Distribution and Funding PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Jasmin pun menyadari bahwa pembelian ORI025 ini mampu menggerus DPK yang dimiliki. Ia mencatat selama ini 60% nasabah yang membeli produk investasi serupa menggunakan dana yang disimpan di BTN.

“Iya menggerus tapi tidak semuanya karena kan ada tambahan yang menggunakan fresh fund,” ujarnya.

Baca Juga: BRI Diharapkan Bantu Pelaku UMKM Pujon Kidul untuk Ekspor Produk

Untuk menghadapi kondisi tersebut, BTN sejatinya sudah memiliki strategi agar nasabah membeli produk investasi dengan fresh fund. Misalnya, program cashback yang diberikan kepada nasabah akan lebih besar jika sumber dananya berasal dari dana fresh fund.

Meskipun, untuk nasabah yang membeli SBN Ritel menggunakan dana tabungan juga tetap mendapat cashback tapi lebih kecil. Harapannya, sumber dana yang digunakan bukan dari dana eksisting nasabah maupun dari pencairan deposito.

Sebab, Jasmin menyadari pihaknya tak berwenang membatasi nasabah yang ingin membeli SBN apakah itu dalam bentuk ORI maupun sukuk. Sebab, itu juga baik untuk  diversifikasi portofolio investasi nasabah. 

“Nasabah pasti perlu instrumen ini dan biasanya dibandingkan dengan suku bunga deposito yang saat ini rate-nya lebih kecil dari kupon ORI,” ujar Jasmin.

Jasmin juga menambahkan bahwa saat ini penjualan SBN ritel tak banyak berkontribusi pada fee based income yang dimiliki oleh BTN. Di mana, fee based income yang didapat BTN sepanjang 2023 tercatat sekitar Rp 4 triliun.

Baca Juga: Buka Tabungan Tora Kolaborasi JKT48 di J Trust Bank dengan Bunga Spesial 4,8% p.a

“Untuk BTN tidak banyak karena sekitar 10% hingga 15%,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan mengungkapkan bahwa pembelian SBN ritel seperti ORI tidak akan mempengaruhi DPK yang dimiliki. Meskipun, ada juga nasabah yang membeli menggunakan dana tabungannya.

“Karena tidak terlalu signifikan dibanding balance DPK dan biasanya yang membeli adalah nasabah prima,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa partisipasi CIMB Niaga dalam penjualan ORI ini adalah bagian dari kontribusi bank terhadap pembangunan. Artinya, CIMB Niaga mengklaim tak melulu berpikir untung rugi.

Di sisi lain, Lani juga menyadari bahwa kontribusi penjualan SBN Ritel belum begitu banyak terhadap fee based income milik CIMB Niaga. Mengingat, ia bilang fee income secara total milik CIMB Niaga cukup besar 

“Kontribusinya tidak mencapai 25%,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×