kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,27   8,88   0.98%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembiayaan Alat Berat Multifinance Terus Melaju


Selasa, 28 Juni 2022 / 16:31 WIB
Pembiayaan Alat Berat Multifinance Terus Melaju
ILUSTRASI. Alat berat beroperasi pada sebuah proyek pembangunan jalan di Depok, Jawa Barat, Kamis (10/2/2022). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas yang melambung, dan di dorong oleh peningkatan pada sektor pertambangan dan konstruksi, mendatangkan berkah bagi perusahaan pembiayaan yang berfokus pada alat berat.

Sebagai gambaran, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, per April 2022, piutang pembiayaan alat berat telah mencapai Rp 32,12 triliun. Pencapaian tersebut tumbuh hingga 18,35% dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya.

Ketua APPI Suwandi Wiratno mengatakan, sektor pertambangan menjadi penyumbang sentimen positif terbesar untuk industri pembiayaan, atau berpengaruh terhadap peningkatan piutang pembiayaan pada lini bisnis alat berat.

"Bahkan sentimen positif dari sektor tersebut sebenarnya telah terlihat sejak akhir tahun lalu. Pada tutup tahun sempat terkoreksi karena beberapa pemain masih belum berani berekspansi," kata Suwandi kepada kontan.co.id.

Baca Juga: Ini Alasan OJK Terbitkan POJK Baru Terkait Penyelenggaran Usaha Perusahaan Pembiayaan

Menurutnya, saat ini kebutuhan pembiayaan alat berat sangat besar, bahkan meningkat terus, terutama untuk aktivitas pertambangan. Walaupun sisi suplai alat berat juga terpengaruh akibat krisis cip, tapi tidak separah otomotif.

Salah satu perusahaan pembiayaan, Mandiri Tunas Finance (MTF) juga menjadi salah satu yang merasakan kenaikan kinerja pada pembiayaan alat berat, per Mei 2022 mencapai Rp 832 miliar atau mengalami kenaikan 90,7% YoY.

"Hal ini sejalan dengan adanya perbaikan ekonomi di semester I, khususnya peningkatan pada sektor pertambangan dan konstruksi. Permintaan alat berat di MTF masih cukup stabil," kata Direktur Sales & Distribution MTF, William Francis Indra.

William menyampaikan, prospek pembiayaan alat berat masih cukup baik di tahun 2022, hal ini direfleksikan dari adanya koreksi angka proyeksi produksi alat berat 2022 oleh Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) dari sebelumnya 8.000 unit menjadi 9.000-10.000 unit, sejalan dengan optimisme terhadap geliat sektor pertambangan dan harga-harga komoditas yang melonjak. 

Baca Juga: Hingga Juni, Realisasi Kredit CIMB NIaga Auto Finance (CNAF) Melesat 194% YoY

Sejalan dengan hal tersebut, MTF memproyeksikan pembiayaan alat berat akan mencapai mendekat Rp 2 triliun di tahun 2022. "Kontribusi pembiayaan alat berat saat ini mencapai mendekati 10% dari total pembiayaan MTF," terang William.

William menjelaskan, produksi alat berat saat ini sudah lebih baik namun masih belum dapat mencukupi percepatan dari permintaan pasar disebabkan kendala bahan baku import. Hal tersebut juga berdampak pada peningkatan harga alat berat sekitar 5%-15%.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, MTF fokus pada peningkatan segmen badan usaha nasabah eksisting Bank Mandiri (Captive) yang berkualitas baik, dengan mendorong peningkatan plafon pembiayaan yang kompetitif, sehingga ketika unit alat berat telah tersedia, customer dapat segera memenuhi kebutuhan investasi tersebut dengan baik.

Selanjutnya ada, PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) yang juga mendapat berkah dari adanya fenomena ini. Sepanjang paruh pertama tahun ini pembiayaan alat berat CFIN sudah mencapai  Rp107 miliar, meningkat jauh ketimbang periode yang sama tahun lalu, yang hanya mencapai Rp18,3 miliar.

"Tahun lalu terlihat kecil sekali, karena memang CFIN baru membuka pembiayaan alat berat lagi di Mei 2021 setelah pandemi aman," ungkap Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo.

Di tahun ini perusahaan membidik pembiayaan alat berat bisa tumbuh minimal dua kali lipat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×