Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan harga emas yang mengalami tren kenaikan, sejumlah perbankan syariah pun optimistis bisnis pembiayaan emas tetap akan berkilau.
Unit Usaha Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk misalnya, yang pada bulan Januari 2024 lalu menyalurkan pembiayaan emas sebesar Rp 55 miliar. Meningkat 292% dibanding periode sama di tahun 2023.
"Pembiayaan emas kami masih cukup bagus. Minat nasabah untuk investasi emas terus meningkat seiring dengan naiknya harga emas di market," ujar Direktur Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk Pandji P. Djajanegara kepada kontan.co.id, Kamis (15/2).
Pandji menuturkan, nasabah yang memanfaatkan pembiayaan emas di CIMB Niaga Syariah adalah nasabah existing dan nasabah baru yang berprofesi sebagai karyawan maupun pengusaha (self employee) yang ingin berinvestasi logam mulia untuk keperluan masa depan seperti pendidikan anak, tabungan saat pensiun, dan lain-lain.
Baca Juga: Haryati Lawidjaja Mundur dari Jabatan Direktur Bank Mas
Kendati saat ini kontribusi pembiayaan emas masih kecil yaitu sekitar 1,7% dari total pembiayaan syariah konsumer CIMB Niaga. Namun pihaknya yakin trennya akan terus naik. Pihaknya juga menargetkan pembiayaan emas CIMB Niaga Syariah sampai dengan akhir tahun 2024 akan mencapai Rp. 900 miliar - Rp 1 triliun.
Pandji mengaku telah menyiapkan berbagai strategi dalam mendongkrak bisnis ini, di antaranya melakukan penjualan emas melalui cabang baik cabang syariah (KCS) maupun cabang konvensional (OC), mobile sales dan telesales.
Selain itu, membuat program marketing seperti cash back program, bundling program dan cross selling program, mengembangkan akuisisi secara digital melalui Digital Online Form platform, dan melakukan partnership dengan komunitas-komunitas.
Anton Sukarna, Direktur Sales & Distribution BSI juga mengakui, bisnis emas di BSI pada awal tahun ini berjalan on track, tercermin dari bisnis emas pada Desember 2023 lalu mencapai Rp 7,2 triliun tumbuh 21,38% secara tahunan.
"Hal ini menunjukkan tren bisnis emas semakin diminati masyarakat, terutama anak anak muda yang sudah mulai memikirkan investasi jangka menengah dan panjang," ucapnya.
Baca Juga: OJK Cabut Izin Usaha BPR Pasar Bhakti, LPS Siap Bayarkan Klaim Penjaminan Simpanan
Anton menyebut, mayoritas segmen nasabah yang memiliki emas di BSI yakni pegawai yang mana mereka bisa mengatur cash flow untuk pembelian emas maupun cicil emas sesuai dengan pendapatan per bulan.
Per Desember 2023, kontribusi emas terhadap pembiayaan retail BSI mencapai sekitar 6%. Tahun ini pihaknya pun optimis pertumbuhan bisnis emas di BSI semakin solid dan tumbuh positif dengan kualitas pembiayaan terjaga baik.
Oleh karena itu, BSI turut memfasilitasi layanan emas di lebih dari 1.000 outlet BSI seluruh Indonesia juga layanan digital melalui BSI Mobile untuk cicil emas, tabung emas & Gadai Emas, produk cicil emas dengan margin yang kompetitif serta cicilan ringan yang dapat diangsur hingga jangka waktu maksimal 5 tahun.
Setali tiga uang, Direktur PT Bank BCA Syariah Pranata menilai, emas masih menjadi alternatif investasi jangka panjang yang menarik bagi nasabah BCA Syariah. Hal tersebut tercermin pada portofolio pembiayaan Emas iB di BCA Syariah terus tumbuh hingga mencapai 27,8% secara tahunan di akhir Desember 2023.
Pertumbuhan tersebut memberikan kontribusi sebesar 6% dari total pembiayaan konsumer BCA Syariah yang mencapai Rp 821 miliar.
"Pembiayaan emas di BCA Syariah digemari oleh nasabah di rentang usia 25-50 tahun dengan presentase sebesar 85%, diikuti oleh nasabah di rentang usia 17-25 tahun sebesar 10% dan usia di atas 50 tahun sebesar 5%, dari total nasabah pembiayaan emas iB," jelasnya.
Untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan emas iB ke depan, BCA Syariah akan meningkatkan kegiatan promosi dan kemudahan pengajuan bagi nasabah. Selain itu untuk mempercepat proses saat ini pihaknya mengembangkan proses pengajuan emas secara digital.
"Kami menargetkan secara keseluruhan komposisi pembiayaan konsumer bisa mencapai 12%-15% dari total pembiayaan di 2024," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News