Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri gadai swasta diproyeksi bakal terus berkembang di tahun ini. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sampai Juni 2019, pembiayaan industri gadai swasta tembus Rp 304 miliar, atau naik 26,66% secara year on year (yoy).
Dengan capaian tersebut, Direktur Pengawasan Lembaga Keuangan Khusus OJK Supriyono memperkirakan pembiayaan gadai swasta tembus Rp 360 miliar di tahun ini. Salah satu penyebabnya karena bertambahnya pelaku gadai swasta yang mengantongi izin dan menyampaikan laporan keuangan ke OJK.
“Secara konservatif diharapkan bisa di atas Rp 360 miliar. Kami akan melihat lagi proyeksinya setelah laporan keuangan September 2019 masuk ke OJK,” kata Supriyono kepada Kontan.co.id, Selasa (8/10).
Baca Juga: Pegadaian berencana rilis produk invoice financing
Supriyono berharap pemain gadai swasta bisa lebih optimistis dalam menggarap pasar gadai dengan adanya kepastian usaha dan peningkatan kepercayaan konsumen.
Hal ini juga yang membuat regulator melihat industri gadai swasta akan tumbuh lebih baik lagi.
Selain bertambahnya jumlah pemain, kenaikan pembiayaan gadai swasta juga ditopang oleh pasar yang menjanjikan. Sebab, masih banyak masyarakat yang memiliki aset namun hanya memiliki kebutuhan likuiditas jangka pendek. Ini yang bisa digarap oleh pelaku gadai swasta.
Ketua Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI) Harianto Widodo optismistis bisnis gadai swasta tetap eksis dan pembiayaan di sektor ini tumbuh sekitar 5%-6% sampai akhir tahun.
Apalagi, mereka membidik pasar alternatif yang belum dijangkau perusahaan pembiayaan lain seperti pegadaian milik pemerintah.
Pemain gadai swasta juga yakin pembiayaan tahun ini bisa optimal. Sebut saja, PT Sili Gadai Nusantara yang menargetkan pertumbuhan pendapatan bisa mencapai 30% dengan fokus menggenjot produk fidusia dari mobil mewah dan sepeda motor.
Baca Juga: OJK: Makin banyak gadai swasta yang laporkan kinerja
Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan sebuah benda di mana hak kepemilikannya masih dalam kekuasaan pemilik benda tersebut.
Selama ini, produk fidusia masih berkontribusi besar terhadap bisnis Sili Gadai yaitu sebesar 80%. Sementara sisanya masih berasal dari bisnis gadai peralatan elektronik.
“Karena masyarakat mulai banyak melakukan gadai laptop dan telepon pintar pada akhir 2018 lalu,” kata Direktur Sili Gadai Rainaldus Bramy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News