kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.202   22,00   0,14%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pembiayaan konsumen paling pesat terjadi menjelang Lebaran


Jumat, 09 September 2011 / 09:03 WIB
Pembiayaan konsumen paling pesat terjadi menjelang Lebaran
ILUSTRASI. Pucelle, produk kosmetik PT Mandom Indonesia Tbk (TCID)


Reporter: Adisti Dini Indreswari |

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, pada Juli kemarin posisi pembiayaan seluruh multifinance mencapai Rp 217,54 triliun. Angka ini mengalami kenaikan 2,4% dibanding bulan sebelumnya. Hari raya Lebaran diyakini mampu mendorong pembiayaan.

Porsi terbesar mengalir untuk pembiayaan konsumen yaitu senilai Rp 154,95 triliun. Pertumbuhannya juga merupakan yang paling tinggi, yaitu 2,6% di atas bulan sebelumnya. Sementara itu, sewa guna usaha (leasing) juga naik 2,2%, sedangkan anjak piutang dan kartu kredit justru sama-sama merosot 1,9%.

Di sisi lain, pinjaman yang diperoleh seluruh perusahaan pembiayaan di bulan Juli juga terlihat meningkat 2,2% dari bulan sebelumnya, menjadi Rp 167,44 triliun. Sebagian besar pinjaman berasal dari bank domestik sebanyak Rp 97,90 triliun dan bank asing sebanyak Rp 61,67 triliun.

Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF)Stanley Setia Atmadja menjelaskan, bulan Juli kemarin merupakan puncak permintaan pembiayaan otomotif. Selisihnya bisa mencapai 10%-15% di atas bulan lain.

"Ada pengaruh menjelang Lebaran, sehingga permintaan meningkat," ungkap Stanley kepada KONTAN, Kamis (8/9). Di bulan Agustus, pembiayaan justru sedikit melorot. Stanley berharap pembiayaan di bulan September-Oktober kembali normal.

Lebih lanjut Stanley mengutarakan, pembiayaan yang sudah disalurkan perusahaannya sampai bulan Agustus sudah sekitar Rp 18 triliun. Adira menyalurkan pembiayaan untuk sepeda motor sebanyak 70%, sisanya untuk mobil. Komposisinya, mobil baru dan bekas seimbang sedangkan sepeda motor baru banding bekas adalah 65% banding 35%.

Artinya, anak usaha PT Bank Danamon Tbk (BDMN) ini masih harus menggenjot pembiayaan untuk mengejar target sampai akhir tahun, yaitu Rp 30 triliun-Rp 32 triliun. Stanley optimis target bisa dicapai, dengan rata-rata pembiayaan per bulannya sekitar Rp 3 triliun.

Kondisi yang dialami oleh pemain lain di industri pembiayaan otomotif, PT Federal International Finance (FIF) sedikit berbeda. Pembiayaan sepanjang bulan Juni-Agustus terus menunjukkan tren peningkatan. Data terbaru, sepanjang bulan Agustus FIF menyalurkan pembiayaan senilai Rp 2,06 triliun.

Jika diakumulasikan hingga bulan Agustus, anak grup Astra ini sudah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 13,18 triliun. Angka ini sudah meningkat jika dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 10,80 triliun.

Portofolio terbesar pembiayaan FIF adalah sepeda motor bekas senilai Rp 10,85 triliun, disusul oleh sepeda motor bekas senilai Rp 1,55 triliun. Dari segi unit, perusahaan sudah membiayai 872.171 unit sepeda motor baru dan 211.427 unit sepeda motor bekas.

Kontribusi pembiayaan barang elektronik masih minim, senilai Rp 784,94 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×