kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pembiayaan modal ventura meningkat 19,2% di kuartal pertama


Minggu, 26 Mei 2019 / 10:15 WIB
Pembiayaan modal ventura meningkat 19,2% di kuartal pertama


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri modal ventura menunjukkan tren positif di kuartal I 2019. Sejumlah indikator keuangan menunjukkan perbaikan. Seperti nilai penyertaan modal dan rasio non performing fund (NPF) yang membaik.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sampai akhir Maret 2019, industri modal ventura mencatatkan pembiayaan dan penyertaan sebesar Rp 8,87 triliun. Nilai ini meningkat 19,2% dari kuartal I 2018 yang mencapai Rp 7,44 triliun.

Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Start-Up Indonesia (Amvesindo) Jefri R Sirait mengatakan, tren positif ini didorong perbaikan bisnis pelaku usaha yang menjadi mitra modal ventura. Sebab, lesunya kinerja perusahaan pasangan usaha akan mempengaruhi pula kinerja modal ventura.

“Tren positif di kuartal pertama atas total pembiayaan terutama dari pembiayaan usaha produktif (bagi hasil) yang komposisi terhadap total pembiayaan adalah 94,6% atau Rp 1,03 triliun dan menyumbangkan kenaikan dari kuartal pertama 2018 ke kuartal pertama 2019 sebesar 18%. Ini dengan munculnya dua perusahaan modal ventura baru yang langsung beroperasi dan diikuti pertumbuhan di semester kedua 2018,” kata Jefri kepada Kontan.co.id, Sabtu (25/5).

Dari nilai pembiayaan dan penyertaan modal ventura per kuartal I 2019, segmen pembiayaan bagi hasil masih menjadi yang terbesar. Pembiayaan ini tercatat sebesar Rp 7,10 atau tumbuh 25,4% dari periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 5,66 triliun.

Sementara penyertaan saham Rp 1,28 triliun. Lalu obligasi konversi mencapai Rp 488 miliar atau meningkat 3,6 % dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 471 miliar. Selama ini, modal ventura lebih banyak menyertakan saham usaha kecil menengah atau start up.

Faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan pembiayaan dan penyertaan adalah makin bertambahnya pemain di bisnis ini. Pelaku usaha modal ventura sampai Maret 2019 tercatat mencapai 66 entitas. Angka tersebut bertambah lima perusahaan dari periode sama dari tahun 2017.

Tak hanya mencatatkan pertumbuhan pembiayaan. OJK mencatat, rasio NPF dari industri modal ventura juga membaik. Pada kuartal I 2019 rasio NPF tercatat sebesar 4,36%, membaik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5,81%.

Menurut Jefri, kondisi ini berkat perbaikan manajemen risiko yang dilakukan oleh pebisnis modal ventura. "Continuous improvement selalu menjadi pegangan perusahaan secara year on year. Ini tentu kemampuan dalam mengeksekusi planning yang ada serta dinamika ekonomi yang bisa kita antisipatif," tambahnya.

Hingga akhir tahun 2019, Jefri berharap kondisi ekonomi bisa terus terjaga. Sehingga, selain bisa menjaga kesehatan kondisi bisnis, kinerja industri ini pun ditargetkan bisa terus meningkat dua digit dibanding tahun lalu.

Pemain modal ventura, PT Bahana Artha Ventura (BAV) saat ini sedang menyiapkan strategi untuk mencapai penyaluran pembiayaan ultra mikro (Umi) tahun ini sebesar Rp 1,4 triliun. Seperti diketahui, sampai Februari 2019, perusahaan modal ventura ini telah menyalurkan pembiayaan Umi sebesar Rp 450 miliar.

"Kami telah menyalurkan pembiayaan Umi kepada 105.000 anggota koperasi, di mana saat ini perusahaan mempunyai 26 mitra koperasi yang tersebar di 25 daerah di Indonesia," ujar Direktur Utama Bahana Artha Ventura Muhamad Sidik Heruwibowo, kepada Kontan.co.id, Sabtu (25/5).

Sedangkan pemain modal ventura lainnya, Alpha JWC Ventures mengakui telah melalui kuartal pertama 2019 dengan banyak pencapaian, mulai dari pendanaan hingga berbagai penghargaan lainnya. "Untuk pendanaan startup, kami mengumumkan pendanaan startup hotel kapsul berteknologi tinggi Bobobox di bulan Maret dan startup logistik Vietnam, Logivan, di bulan Febuari, keduanya dengan angka yang tidak bisa kami bagikan," kata Co-Founder dan Managing Partner Alpha JWC Ventures, Jefrey Joe kepada Kontan.co.id, Sabtu (25/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×