kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Siap masuk LinkAja, Bank Mandiri suntik Mandiri Capital Rp 500 miliar


Kamis, 16 Mei 2019 / 21:42 WIB
Siap masuk LinkAja, Bank Mandiri suntik Mandiri Capital Rp 500 miliar


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah menyiapkan diri untuk menjadi pemegang saham PT Fintek Karya Nusantara (Finarya), pengelola platform pembayaran digital LinkAja.

Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi bilang bilang, langkah tersebut akan dilakukan dengan menyertakan modal ke entitas anak perseroan, yaitu PT Mandiri Capital Indonesia. “Tahun ini ada suntikan dana Rp 500 miliar ke Mandiri Capital, Nanti mereka yang akan masuk ke Finarya,” kata Hery usai RUPST Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (16/5).

Sesuai regulasi, perbankan memang sejatinya tak bisa melakukan penanaman modal ke bukan lembaga jasa keuangan (LJK). Makanya, Penyertaan modal dari Bank Mandiri akan dilakukan Mandiri Capital, mengingat FInarya bukan merupakan LJK.

Langkah ini pula yang ditempuh bank pelat merah lain, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), yang akan menyertakan modalnya ke Finarya melalui entitas anaknya, PT BRI Ventura Investama.

Sebelumnya Direktur Utama BRI Suprajaro bilang, tahun ini perseroan juga akan menyertakan modal ke BRI Ventura senilai RP 1 triliun. Dari nilai tersebut, RP 300 miliar akan digunakan untuk menanam modal di Finarya.

Bank Mandiri, dan BRI diproyeksikan akan mengempit 20% kepemilikan saham Finarya kelak, serupa dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang kini juga tengah dalam proses mengakuisisi perusahaan modal ventura.

Sementara sisa kepemilikan saham Finarya juga akan dimiliki oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan PT Pertamina masing-masing 7% saham, dan PT Asuransi Jiwasraya 1%.

Sedangkan PT Telkomsel yang kini masih menggenggam penuh kepemilikan Finarya porsinya akan berkurang hingga 25% setelah pemegang saham lainnya masuk. Penyertaan modal awal ditargetkan untuk menghimpun dana RP 1,5 triliun.

Hery juga menambahkan, komposisi pemgang saham tesebut sejatinya masih bisa berubah, lantaran beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya macam PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Kereta Api Indonesia juga diprediksai akan ikut menyumbang modal Finarya.

“Sementara saat ini, tim inti sedang mempersiapkan urusan legalnya, dan sedang mempersiapkan untuk launching, kalau tidak salah pada 23 Juni mendatang,” sambung Herry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×