Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi
Menurut Suwandi, Pertumbuhan pembiayaan multiguna akan turut sejalan dengan angka pertumbuhan ekonomi dalam negeri. segmen multiguna masih jadi kontributor utama dari semua kegiatan usaha multifinance hingga mencapai 50%.
Dengan begitu, masing-masing pelaku juga telah memiliki strategi khusus sendiri dalam menggarap segmen ini. Untuk multifinance menggarap pembiayaan segmen di multiguna, menurut Suwandi setiap perusahaan telah ada data nasabah dengan pembayaran yang bagus hingga yang paling kurang baik. Ketika sudah membayar lunas, biasanya perusahaan multifinance memberikan penawaran pinjaman dana tunai.
Baca Juga: Fokus enam sektor, pembiayaan multiguna Mandiri Tunas Finance tumbuh 72,1%pada Juli
Sementara itu, Kehadiran fintech multiguna menurut Suwandi tidak akan membuat para perusahaan pembiayaaan khawatir. Sebab, pada segmen ini ada yang berbeda antara fintech dengan multifinance.
”Tidak akan terganggu dengan kehadiran fintech. Karena pinjaman fintech memiliki tenor yang sangat singkat yaitu di bawah satu bulan sedangkan multifinance memiliki tenor yang panjang seperti satu tahun hingga tiga tahun, bagaimana kita bersaing?” sebut Suwandi.
“Untuk bunga kita tidak memakai bunga per hari, tetapi bunga flat. Jadi saya tak bisa publikasikan karena itu bunga kompetisi yang ada di banker jadi tak bisa saya sampaikan," kata dia.
"Kita kurang lebih mengikuti bunga perbankan tapi yang pasti lebih tinggi dari bank tetapi tidak mengikuti bunga fintech yang per hari. Jaminannya itu misalnya seperti mobil berapa tahun itu bunganya berbeda,” tambahnya.
Baca Juga: Kementerian Keuangan mulai menawarkan saving bond ritel seri SBR008 hari ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News