kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Pembiayaan Syariah CIMB Niaga Auto Finance Tumbuh 82,5% pada Tahun 2022


Selasa, 21 Februari 2023 / 14:34 WIB
Pembiayaan Syariah CIMB Niaga Auto Finance Tumbuh 82,5% pada Tahun 2022
ILUSTRASI. Customer Service melayani nasabah di kantor CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Senin (27/6/2022). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/27/06/2022


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan syariah tahun 2022 oleh CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mengalami tren pertumbuhan signifikan menjadi Rp 3,6 triliun atau tumbuh sebesar 82,5% dibanding periode yang sama di tahun 2021 sebesar Rp 1,9 triliun.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan, pertumbuhan tersebut seiring dengan fokus perusahaan pada segmen syariah yang didukung oleh kampanye "Sharia First", di mana hal ini berdampak positif dari sisi kualitas portofolio karena nasabah dengan preferensi syariah pada prinsipnya beritikad baik dan siap dengan cicilan pasti.

Ristiawan menambahkan, porsi pembiayaan baru syariah pada tahun 2022 adalah sebesar 45,2% atau sebesar Rp3,6 triliun dibandingkan dengan total pembiayaan baru di CNAF (konvensional dan syariah) sebesar Rp 7,9 triliun.

"Porsi tersebut meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021 di mana porsi pembiayaan baru syariah tahun itu adalah sebesar 34,4% atau sebesar Rp 1,9 triliun," kata Ristiawan kepada Kontan.co.id, Selasa (21/2).

Baca Juga: Kreditplus Targetkan Laba Tahun Ini Naik 32,8%

Adapun, CNAF menargetkan pertumbuhan total aset kelolaan di tahun 2023 ini dapat mencapai double digit sebesar 17% atau menjadi Rp 10,8 triliun, di mana porsi syariah diharapkan tetap menjadi porsi utama atau lebih dari 50%.

"Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, perseroan menargetkan pembiayaan baru syariah naik 43% atau sebesar Rp 5,1 triliun di tahun 2023," tutur Ristiawan.

Menurut Ristiawan, CNAF meyakini peluang pertumbuhan pembiayaan baru syariah masih cukup besar. Dengan kompetisi yang tidak ketat CNAF optimis dapat bersaing secara sehat dengan memberikan beragam produk dan pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×