Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. BCA Finance kembali menghimpun pendanaan baru untuk menggenjot pembiayaan. Kali ini, anak usaha Bank Central Asia (BCA) itu menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) III senilai Rp 300 miliar.
Surat utang bertenor tiga tahun tersebut mendapatkan penjaminan dari Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF). Lembaga ini didirikan oleh 10 negara ASEAN, plus China, Jepang dan Korea Selatan serta Bank Pembangunan Asia (ADB). CGIF menjamin surat utang yang diterbitkan dengan denominasi mata uang lokal, termasuk rupiah.
Seluruh nilai MTN III BCA Finance 2013 diserap oleh bank asal Jepang, yakni Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). "Dalam hal ini, Sumitomo Mitsui bertindak sebagai coordinator untuk investor asal Jepang, yaitu perusahaan asuransi The Dai-ichi Life Insurance," kata Roni Haslim, Direktur Utama BCA Finance, Senin (2/12). Surat utang jangka menengah BCA Finance terbit mulai 4 Desember 2013 hingga 4 Desember 2016.
Manajemen BCA Finance akan menggunakan dana hasil penerbitan MTN untuk mendukung pembiayaan konsumen, yakni menggenjot pembiayaan kendaraan bermotor.
BCA Finance menerbitkan surat utang tiga tahun untuk menyesuaikan kebutuhan. "Hal ini bisa dilihat dari tenor pembiayaan kendaraan bermotor yang rata-rata selama tiga tahun," ungkap Roni.
Kepada investor asal Jepang, BCA Finance menawarkan suku bunga tetap, yakni sebesar 8,2% untuk tiga tahun mendatang.
MTN bukanlah akhir aksi BCA Finance mencari pendanaan lewat penerbitan surat utang. Manajemen berniat menerbitkan lagi obligasi senilai Rp 500 miliar. Aksi korporasi ini tentu mempertimbangkan kondisi pasar. "Kami belum tentu menerbitkan obligasi tahun depan, karena masih harus melihat kondisi," tutur Roni.
Hingga November tahun ini, BCA Finance telah menggelontorkan pembiayaan baru senilai Rp 25 triliun. Perusahaan ini membidik pembiayaan tahun ini Rp 26 triliun. "Kami optimistis, target tercapai, atau meningkat Rp 1,5 triliun dibandingkan realisasi tahun lalu," ucap Roni. Saat ini BCA Finance mencatatkan rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 0,6%.
Demi mempertahankan margin, BCA Finance berniat menaikkan bunga pembiayaan pada Januari tahun depan. Tapi manajemen enggan membeberkan besaran kenaikan bunga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News